KPK Geledah Ruang Kerja Kepala BPK Sorong Terkait Suap Pj Bupati Sorong

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Papua Barat Patrice Lumumba Sihombing atas kasus dugaan suap. Penggeledahan dilakukan pada Rabu (15/11/2023).

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2023, 00:27 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 00:27 WIB
Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso
Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (13/11/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Papua Barat Patrice Lumumba Sihombing atas kasus dugaan suap. Penggeledahan dilakukan pada Rabu (15/11/2023).

Dalam penggeledahan tersebut penyidik KPK menemukan sejumlah alat bukti yang diduga kuat terkait suap yang turut melibatkan Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso.

"Di tempat tersebut ditemukan dan diamankan bukti antara lain terkait dengan berbagai dokumen, catatan keuangan dan bukti elektronik," ujar Kabag KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).

"Diduga kuat erat kaitannya dengan penyidikan perkara ini," sambung dia.

Sejumlah dokumentasi hingga alat bukti elektronik itu langsung disita oleh KPK. Selanjutnya dilakukan analisis guna melengkapi berkas perkara penyelidikan.

Sebelumnya, KPK menetapkan Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso dan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Papua Barat Patrice Lumumba Sihombing sebagai tersangka kasus dugaan suap.

Penetapan tersangka ini dilakukan usai KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Minggu malam, 12 November 2023.

"KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan mengumumkan tersangka," ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Selain Yan Piet Mosso dan Patrice, KPK juga menjerat empat orang lainnya. Mereka yakni, Kepala BPKAD Sorong Efer Segidifat, staf BPKAD Sorong Maniel Syatfle, Kasubaud BPK Papua Barat Abu Hanifa, dan Ketua Tim Pemeriksa BPK Papua Barat David Patasaung.

Terjerat Suap Pengondisian Temuan BPK

Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso
KPK menangkap tangan Penjabat Bupati Sorong, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Efter Segidifat, serta seorang pemeriksa BPK Papua Barat di kediaman Bupati Sorong. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, kasus yang menjerat Yan Piet dan Patrice terkait pengondisian temuan BPK perwakilan Papua Barat Daya. Patrice bersama-sama Abu Hanifa dan David Patasaung diduga menerima suap Rp1,8 miliar dari Yan Piet Mosso melalui Efer Segidifat dan Maniel Syatfle.

Suap itu diberikan terkait temuan BPK mengenai adanya sejumlah laporan keuangan Pemkab Sorong yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Istilah yang disepakati dan dipahami untuk penyerahan uang tersebut yaitu 'titipan' Sebagai bukti permulaan awal, uang yang diserahkan sejumlah sekitar Rp940 juta dan 1 buah jam tangan merek Rolex," kata Firli.

Namun Firli menyebut pihaknya masih akan mendalami soal penyerahan dan penerimaan uang terhadap para tersangka. Pendalaman dilakukan dalam proses penyidikan yang akan langsung dijalankan.

"Terkait besaran uang yang diberikan maupun yang diterima para tersangka, tim penyidik masih terus melakukan penelusuran dan pendalaman lanjutan serta tentunya akan dikembangkan dalam penyidikan," kata Firli.

Para Tersangka Ditahan

Sorong
Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso yang terjaring OTT tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK tiba di Markas Antirasuah, Jakarta. (Liputan6.com/Fachrur Rozie)

Untuk kepentingan penyidikan, penyidik melakukan penahanan terhadap para tersangka untuk 20 hari pertama terhitung mulai tanggal 14 November 2023 sampai dengan 3 Desember 2023 di rutan KPK.

Atas perbuatannya, Yan Piet Mosso, Efer Segidifat, dan Maniel Syatfle disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi lo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Sedangkan Patrice, Abu Hanifa, dan David Patasaung dijerat Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

 

KPK Dalami Keterlibatan Anggota BPK Pius Lustrilanang

Banner Infografis Anggota BPK Pius Lustrilanang Terseret Kasus Suap Penjabat Bupati Sorong. (Foto: Dok. BPK RI, Twitter/X @bpkri)
Banner Infografis Anggota BPK Pius Lustrilanang Terseret Kasus Suap Penjabat Bupati Sorong. (Foto: Dok. BPK RI, Twitter/X @bpkri)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bakal mendalami dugaan keterlibatan Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pius Lustrilanang dalam kasus dugaan suap pengondisian temuan pemeriksaan BPK di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

"Tentu keterkaitan Anggota VI BPK perlu sih meminta keterangan karena kita bekerja secara profesional," ujar Ketua KPK Firli Bahuri di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Firli mengatakan, mantan Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Fraksi Gerindra itu bakal dipanggil dan diperiksa penyidik lembaga antikorupsi dalam proses penyidikan kasus dugaan suap tersebut.

Keterangan Pius Lustrilanang dibutuhkan dalam pengusutan kasus yang menjerat Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso dan Kepala BPK perwakilan Papua Barat Patrice Lumumba Sihombing.

"Perlu keterangan dan bukti-bukti. Karena prinsipnya kita bisa melakukan penyidikan tentu taat asas arti penyidikan itu sendiri," kata Firli.

Namun demikian, Firli menyebut tak mau tergesa-gesa dalam mengusut hal itu. Pasalnya, ruang kerja Pius Lustrilanang sudah disegel tim penyidik KPK. Penyegelan itu dilakukan dalam rangka menjaga status quo agar ruangan tersebut tetap steril.

"Saya pastikan penyegelan ruangan tersebut terkait dugaan tindak pidana korupsi penerimaan atau janji yang dilakukan oknum BPK yang sudah dilakukan penangkapan dan penahanan hari ini," kata Firli.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Anggota BPK Pius Lustrilanang Terseret Kasus Suap Penjabat Bupati Sorong. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Anggota BPK Pius Lustrilanang Terseret Kasus Suap Penjabat Bupati Sorong. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya