Awasi Pangan Mengandung Kimia Berbahaya, Bapanas Sebar Laboratorium Keliling

Bapanas meluncurkan sembilan mobil laboratorium keliling untuk pengawasan keamanan pangan ke sejumlah daerah di Indonesia. Mobil laboratorium tersebut disebar di sembilan provinsi di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Lampung, DIY.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 20 Nov 2023, 17:45 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2023, 17:45 WIB
Awasi Pangan Mengandung Kimia Berbahaya, Bapanas Sebar Laboratorium Keliling
Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan sembilan mobil laboratorium keliling untuk pengawasan keamanan pangan ke sejumlah daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan sembilan mobil laboratorium keliling untuk pengawasan keamanan pangan ke sejumlah daerah di Indonesia. Sembilan kendaraan tersebut disebar di sembilan provinsi di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Lampung, DIY.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan keberadaan laboratorium keliling ini diharapkan dapat menunjang dan meningkatkan pengawasan post market dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan cakupan lebih luas.

Selain itu, laboratorium keliling ini memicu operasional pengawasan keamanan pangan segar di lapangan semakin lancar, cepat dan juga memberikan kemudahan bagi pelaku usaha.

"Mobil ini dilengkapi peralatan pengujian serta promosi keamanan dan mutu pangan segar," ujar Arief usai meluncurkan mobil laboratorium keliling pengawasan keamanan pangan di Bogor, Senin (20/11/2023).

Di sisi lain, dapat meningkatkan frekuensi sampling pangan segar di pasaran dan meningkatkan respons cepat pengawasan serta tindak lanjutnya. Sehingga pangan segar yang beredar di pasaran bebas dari bahan kimia berbahaya.

"Ini untuk memastikan jaminan keamanan pangan segar di peredaran, salah satunya dengan melakukan pengujian cepat di lokasi dengan rapid test untuk mengetahui ambang batas aman kandungan residu pestisida dan uji formalin pada produk pangan segar," ujarnya.

Apabila ada temuan makanan yang mengandung zat kimia berbahaya, petugas akan langsung melakukan pelacakan untuk selanjutnya diberikan sanksi.

 

Target Pemeriksaan 10.000 Sampel Makanan

Awasi Pangan Mengandung Kimia Berbahaya, Bapanas Sebar Laboratorium Keliling
Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan sembilan mobil laboratorium keliling untuk pengawasan keamanan pangan ke sejumlah daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

"Ini bisa kita tracing. Misalnya itu dari impor, kita bisa tahu dari mana, siapa vendornya, sampai negara pengirimnya. Ini sebenarnya salah satu pengamanan berlapis. Pada saat mengirim sampai disebar di pasar itu dicek. Begitu juga sama dengan pangan dari lokal," kata dia.

Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto mengatakan sesuai dengan roadmap pengawasan keamanan pangan tahun 2022–2024, jumlah sampel ditargetkan sebanyak 2.240 sampel pada tahun 2022 dan menjadi sebanyak 10.000 sampel pada tahun 2024.

"Banyaknya tes ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan pangan segar yang beredar di pasaran," pungkasnya.

Jokowi Tunjuk Kepala Bapanas Jadi Plt Mentan

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kepada di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/7/2023). (Setpres)
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kepada di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/7/2023). (Setpres)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi sebagai Plt Mentan. Penunjukan ini usai dirinya meneken surat pengunduran diri Syahrul Yasin Limpo.

"Penggantinya masih Plt, Plt-nya Pak Arief Prasetyo, Kepala Badan Pangan," ujar Jokowi di Presedential Lounge, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (6/10/2023).Lebih KoordinatifBukan tanpa alasan Jokowi menunjuk Arief sebagai pengganti sementara Menteri Pertanian. Menurutnya, Kepala Bapanas tersebut sudah memahami seluh beluk yang ada di Kementerian Pertanian.

Tidak hanya itu, pekerjaan Badan Pangan Nasional juga sering bersinggungan dengan Kementerian Pertanian.

"Supaya lebih koordinatif, lebih memudahkan karena biasanya kita Bulog, Badan Pangan, Mentan ini, Menteri Perdagangan ini selalu harus satu jadi untuk konsolidasi saja biar lebih memudahkan," jelas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya