Gempa Magnitudo 5,6 di Laut Sulawesi Kepulauan Sangihe, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada Kamis (7/12/ 2023). Gempa bermagnitudo 5,6 itu terjadi pada pukul 20.09.44 WIB.

oleh Muhammad Ali diperbarui 07 Des 2023, 21:28 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 21:27 WIB
gempa Bumi
Gempa bumi mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada Kamis (7/12/ 2023). Gempa bermagnitudo 5,6 itu terjadi pada pukul 20.09.44 WIB. (BMKG)

Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada Kamis (7/12/ 2023). Gempa bermagnitudo 5,6 itu terjadi pada pukul 20.09.44 WIB. 

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,77° LU ; 125,55° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 203 Km Barat Laut Pulau Karatung,  Sulawesi Utara pada kedalaman 26 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Kepulauan Sangihe merupakan jenis gempabumi dangkal akibat deformasi batuan dalam slab Lempeng Cotabato (intra-slab) yang tersubduksi ke bawah Mindanao.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik ( oblique thrust fault ),"ujarnya.

Berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, Miangas, Kepulauan Talauddengan, Kendahe skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hindari Bangunan yang Retak

Hingga pukul 20.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," dia menandaskan.

Infografis Journal Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia
Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya