Liputan6.com, Jakarta - Imbauan "Harap Tenang" mewarnai Debat Perdana Capres-Cawapres 2024 yang berlangsung di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pasalnya, para pendukung baik paslon nomor urut satu, dua dan tiga sama-sama sulit mengendalikan apresiasinya dalam jalannya proses debat.
Moderator Debat yaitu Valerina Daniel dan Ardianto Wijaya sampai berulang-ulang kali mengatakan:
Advertisement
"Harap tenang..." kepada pendukung masing-masing paslon.
Padahal, sebelum Debat Capres-Cawapres dimulai, KPU telah menyampaikan Tata Tertib sebelum dan selama debat dimulai. Salah satu poinnya mengatakan:
"Setiap tamu undangan harus menjaga ketertiban, keamanan, serta kebersihan dan tidak membawa barang-barang yang dilarang serta dapat membahayakan orang lain di lokasi debat."
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada hari ini, Selasa (12/12/2023) pukul 19.00 WIB menggelar debat perdana Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Selain KPU, aparat kepolisian juga melakukan sejumlah persiapan debat calon presiden atau debat capres Pilpres 2024.
Terkait persiapan pengamanan pada malam nanti, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo mengatakan sebanyak 2.120 aparat gabungan TNI-Polri akan disiagakan.
"Polres Metro Jakarta Pusat dengan Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, juga Pemprov DKI akan menggelar sebanyak 2.120 personel. Kami menggelar pengamanan baik itu dari Bundaran Hotel Indonesia kemudian ruas jalan Imam Bonjol sampai dengan Taman Suropati," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Â
Aparat Pengamanan Gabungan
Susatyo menjelaskan, aparat pengamanan gabungan akan memetakan daerah di sekitaran wilayah KPU RI. Dia mencatat, ring 2 dan ring 3 berada di sekitar kantor KPU termasuk Bundaran HI hingga Taman Suropati.
"Sementara daerah ring 1 merupakan daerah yang akan ditempati pasangan capres-cawapres," papar Susatyo.
Kemudian menurut dia, pihaknya juga menyiapkan kendaraan taktis untuk menjaga kelancaran debat. Susatyo berujar, kendaraan taktis ini dilibatkan untuk mencegah potensi keancaman yang ada seperti teror ataupun unjuk rasa.
"Kendaraan taktis yang kami libatkan dalam pengamanan kali ini sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan ancaman yang mungkin bisa saja terjadi. Baik itu bersifat massa yang datang unjuk rasa, teror, dan lain sebagainya," kata Susatyo.
Advertisement