Jokowi Tanggapi Survei Litbang Kompas soal Kepuasan Kinerja Pemerintah yang Menurun

Jokowi mengatakan, hasil survei Litbang Kompas tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi pemerintah untuk memperbaiki hal-hal yang dinilai kurang oleh masyarakat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Des 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 14:39 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pernyataan resmi terkait penetapan Mensos Juliari Batubara sebagai tersangka dugaan korupsi bansos Covid-19. (Dok Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menyatakan tingkat kepuasan publik tehadap kinerja dirinya dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di angka 73,5 persen.

Jokowi mengatakan, hasil survei Litbang Kompas tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi pemerintah untuk memperbaiki hal-hal yang dinilai kurang oleh masyarakat.

"Ya itu semua untuk evaluasi pemerintah, untuk koreksi kalau ada hal yang kurang atau ada hal-hal perlu diperbaiki," katanya kepada wartawan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (13/12/2023).

Menurut dia, survei merupakan data lapangan secara umum. Sehingga, kata Jokowi, pemerintah menggunakannya untuk bahan evaluasi dan koreksi. Jokowi pun menyadari masih banyak kebijakan pemerintah yang perlu diperbaiki.

"Karena apapun data survei itu data lapangan secara umum sehingga kita pakai angka itu sebagai bahan evaluasi, sebagai bahan koreksi, sebahai bahan untuk perbaikan-perbaikan," jelasnya.

"Untuk memperbaik yang kurang-kurang karena masih banyak yang masih perlu diperbaiki," sambung Presiden Jokowi.

Sedikit Menurun

Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas per Desember 2023, sebanyak 73,5 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan. Kemudian, 26,5 persen responden menyatakan tidak puas.

Meski begitu, tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf mengalami sedikit penurunan dibandingkan survei periode sebelumnya. Pada survei Agustus 2023, kepuasan terhadap kinerja pemerintah berada di angka 74,3 persen.

Melihat Peta Kekuatan 3 Capres Versi Litbang Kompas

Debat Perdana Capres Pilpres 2024
Tiga Calon Presiden, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan (kiri ke kanan) mengangkat tangan usai debat perdana Pilpres 2024 di halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Litbang Kompas juga merilis hasil survei terbaru tiga calon presiden pada Senin (11/12/2023). Litbang Kompas memperlihatkan kekuatan penguasaan wilayah tiga calon presiden yang maju di Pemilu 2024.

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan terlihat kuat di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki elektabilitas 28,6 persen di Jakarta. Terlihat penurunan cukup tajam dibandingkan survei sebelumnya dari 42,5 persen.

Di Jawa Barat, elektabilitas Anies mencapai 27,3 persen. Sementara, suara di Sumatera 23 persen. Kekuatan Anies di wilayah di Pulau Jawa lainnya yaitu, Banten 16,7 persen, Jawa Tengah 4,1 persen, Yogyakarta 10 persen, serta Jawa Timur 10 persen.

Sementara, di Bali-Nusa Tenggara 6 persen, Kalimantan 19,8 persen, Sulawesi 16,7 persen, dan Maluku-Papua 14 persen.

 

Kekuatan Prabowo Merata

Ekspresi Para Capres/Cawapres saat Paparan Visi Misi pada Debat Perdana Pilpres 2024
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto memiliki kekuatan yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Paling menonjol di Banten dan Bali-Nusa Tenggara.

Suara Prabowo di Banten mencapai 50 persen. Sedangkan di Bali-Nusa Tenggara 57,8 persen. Kekuatan Prabowo paling lemah berada di Jakarta dengan angka 26,8 persen.

Sementara kekuatan Prabowo di wilayah Pulau Jawa lainnya, yaitu di Jawa Barat 38,1 persen, Jawa Tengah 29,6 persen, Yogyakarta 40 persen, dan Jawa Timur 40,9 persen.

Kekuatan Prabowo di Sumatera 37,1 persen, Kalimantan 42 persen, Sulawesi 46,9 persen, dan Maluku-Papua 42 persen.

Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo memiliki kekuatan utama di wilayah Jawa Tengah dan Bali-Nusa Tenggara. Kekuatan Ganjar di Jawa Tengah mencapai 31,6 persen. Kendati, dibandingkan survei sebelumnya mengalami penurunan dari angka 62 persen.

Di Bali-Nusa Tenggara juga terjadi penurunan meski suaranya masih tinggi. Dari 42,7 persen, menjadi 27,7 persen.

 

Kekuatan Ganjar Menurun

Ekspresi Para Capres/Cawapres saat Paparan Visi Misi pada Debat Perdana Pilpres 2024
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara, kekuatan di wilayah Pulau Jawa lainnya, kekuatan Ganjar mengalami penurunan tajam juga di Yogyakarta dan Jawa Timur. Di Yogyakarta dari 57,9 persen menjadi 20 persen. Di Jawa Timur dari 41,1 persen menjadi 18,6 persen.

Begitu juga di Jawa Barat dari 26 persen menjadi 8,2 persen. Sementara di Jakarta kekuatan Ganjar 19,6 persen, dan Banten 11,1 persen.

Ganjar mengalami penurunan suara di luar Pulau Jawa. Di wilayah Sumatera Ganjar mengalami penurunan tajam dari 21,5 persen menjadi 5,8 persen

Di Kalimantan, suara Ganjar dari 26,7 persen menjadi 8,6 persen. Di Sulawesi dari 25,8 persen menjadi 10,4 persen. Serta di Maluku-Papua penurunannya dari 35,3 persen menjadi 18 persen.

Litbang Kompas menggelar survei tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023. Sebanyak 1364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya