Infografis Ambisi Israel Bangun Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida

Israel berambisi membangun zona demiliterisasi di Jalur Gaza. Militer Negeri Zionis itu juga merencanakan membentuk zona keamanan sementara di Gaza setelah berakhirnya perang dengan kelompok Hamas.

oleh Anri SyaifulAbdillah diperbarui 29 Des 2023, 09:03 WIB
Diterbitkan 29 Des 2023, 09:03 WIB
Banner Infografis Ambisi Israel Bangun Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida. (Foto: AFP, AP)
Banner Infografis Ambisi Israel Bangun Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida. (Foto: AFP, AP)

Liputan6.com, Jakarta - Perang kelompok milisi Palestina, Hamas, dengan militer Israel telah berkecamuk lebih dari 80 hari terhitung sejak 7 Oktober 2023. Bahkan, jumlah korban jiwa di kedua belah pihak, menembus angka 23 ribu lebih. Kendati korban meninggal dunia terbanyak di pihak Palestina, yakni sekitar 21 ribu jiwa.

Sekalipun korban terus berjatuhan di Jalur Gaza, gencatan senjata ataupun perundingan belum terjadi. Seiring dengan itu, militer Israel masih menggempur dan meningkatkan serangan terhadap Gaza.

Bukan hanya itu. Israel pun berambisi membangun zona demiliterisasi di Jalur Gaza. Militer Negeri Zionis itu juga merencanakan membentuk zona keamanan sementara di dalam wilayah tersebut setelah berakhirnya perang Israel versus kelompok Hamas.

"Gaza harus diubah menjadi zona demiliterisasi. Dan Israel harus memastikan jalur tersebut tidak akan menjadi basis untuk melancarkan serangan terhadap negaranya," ujar Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa 26 Desember 2023.

Juru bicara Israel itu juga menyerukan pembentukan mekanisme inspeksi. Terutama inspeksi di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Mesir untuk mencegah upaya penyelundupan senjata ke wilayah tersebut. "Di masa mendatang, Israel akan tetap bertanggung jawab atas keamanan di Jalur Gaza," Gendelman menambahkan.

Gempuran militer Israel di Jalur Gaza melalui serangan udara dan darat yang semakin masif pun menuai kecaman hingga tudingan genosida. Kecaman salah satunya datang dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Turki mendukung two state solution atau solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina. Presiden Turki itu pun mengkritik serangan udara dan darat di Jalur Gaza.

"Mereka (Israel) biasa berbicara buruk tentang Hitler (Adolf Hitler). Apa bedanya Anda dengan Hitler? Apakah yang dilakukan Benjamin Netanyahu ini kurang dari apa yang dilakukan Hitler? Sebenarnya tidak," ujar Recep Tayyip Erdogan, Rabu 27 Desember 2023.

Bagaimana ragam tanggapan terhadap rencana zona demiliterisasi di Jalur Gaza, termasuk adanya tudingan genosida? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

Infografis Ambisi Israel Bangun Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida

Infografis Ambisi Israel Bangun Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ambisi Israel Bangun Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Ragam Tanggapan Rencana Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida

Infografis Ragam Tanggapan Rencana Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Rencana Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya