Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai penanganan bencana dan pengungsi serta evakuasi korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat sudah berjalan dengan baik. Namun, dia meminta agar pembangunan jalan dan jembatan terdampak banjir segera diselesaikan.
"Saya lihat penanganan bencana di Agam maupun di Tanah Datar ini sudah baik, baik dimulai dari evakuasi korban kemudian juga penanganan pengungsi, tadi saya tanya pengungsi yang ada di sini," kata Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024).
Baca Juga
"Kemudian juga pembangunan jalan, dan juga jembatan-jembatan darurat semuanya sudah dilakukan dan masih ada 1-2 yang masih dalam proses yang kita kejar agar semuanya secepatnya kembali normal," sambungnya.
Advertisement
Dia mengatakan, ada 625 rumah yang mengalami kerusakan baik kategori berat, sedang, dan ringan. Selain itu, kata Jokowi, pemerintah akan segera menyiapkan relokasi 100 kartu keluarga (KK) yang rumahnya mengalami rusak berat dan berada di zona merah.
"Yang rumahnya rusak berat yang memang di jalur yang berbahaya tidak mungkin dia kita biarkan mereka, penduduk kita biarkan membangun di tempat itu lagi. Sangat berbahaya sehingga harus direlokasi. Dari 159, ada 100-an yang sudah setuju untuk relokasi sisanya masih dalam proses," jelasnya.
Menurut dia, pemerintah daerah Sumatera Barat telah menyiapkan lahan untuk relokasi warga. Setelah itu, Jokowi akan segera memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memulai pembangunan rumah warga.
"Tadi Pak Bupati, Pak Gubernur sudah menyiapkan lahannya sehingga segera nanti ada penataan lokasi. Kalau sudah pemerintah pusat, Kementerian PU akan saya perintah untuk segera dimulai karena barangnya yang untuk pembangunan ini sudah siap," tutur Jokowi.
67 Warga Meninggal
Sebanyak 67 orang dinyatakan meninggal dunia dalam bencana banjir lahar dingin dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam. Selain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Data tersebut tercatat hingga Kamis (16/5/2024). Dari 67 korban meninggal, 3 korban di RS Sijunjung belum teridentifikasi.
"Untuk warga terdampak ada 989 KK,dan 40 orang mengalami luka-luka," kata Kepala BNPB, Suharyanto, Jumat (17/5/2024).
Ia menyebut, pencarian sudah berjalan lima hari sejak kejadian banjir lahar dingin, pihaknya mulai melakukan dialog dengan keluarga korban yang masih hilang.
"Korban hilang sebanyak 20 orang ini sudah diikhlaskan atau belum oleh keluarga, kalau sudah, kita bisa hentikan pencarian dan evakuasi tapi kalau minta tetap dicari kita harus masih cari," ujarnya.
Â
Advertisement
Laporkan Bila Ada Kekurangan Bantuan
Suharyanto menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB, sehingga ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir.
Di samping itu, ia meminta pemerintah daerah lebih bijak dalam mengatur pendistribusian bantuan permakanan dan kebutuhan dasar kepada masyarakat, mengingat proses penanganan tanggap darurat hingga masa transisi diperkirakan masih berlangsung beberapa hari ke depan.
"Sembako melimpah, tolong dilihat kebutuhan yang lain seperti kebutuhan wanita, anak-anak, dan alat kebersihan, harus diadakan kalau kekurangan harus segera laporkan ke BNPB," ia menambahkan.