Cabuli Balitanya dan Jadikan Konten Porno, Mama Muda di Tangsel Dijerat Pasal Berlapis

Polda Metro Jaya melalui Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) mengungkap kasus perbuatan asusila terhadap anak (4) yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Jun 2024, 17:45 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 17:45 WIB
Polda Metro Jaya melalui Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) mengungkap kasus perbuatan asusila terhadap anak (4) yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).
Polda Metro Jaya melalui Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) mengungkap kasus perbuatan asusila terhadap anak (4) yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Ibu muda berinisial R (22) sudah ditetapkan sebagai tersangka. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta Polda Metro Jaya melalui Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) mengungkap kasus perbuatan asusila terhadap anak (4) yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).

Menurut Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Hendri Umar, penyidik telah menetapkan sang ibu yang berinisial R (22) itu sebagai tersangka.

"Polisi telah berhasil menangkap dan mengamankan pelaku berinisial R (22), ibu dari korban yang diketahui anaknya sendiri berusia 4 tahun (balita)," kata Hendri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/6/2024).

Hendri menjelaskan, penyidik menjerat pelaku tidak hanya dengan pasal asusila, tapi juga dengan pasal penyebaran konten porno melalui platform elektronik dan beleid soal perlindungan anak yang diyakini telah dicabuli. Dia pun memastikan hukuman berat akan dijatuhkan.

"Pertama, Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Infomasi dan Transaksi Elektronik, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)," ujar Hendri.

"Kedua, Pasal 29 jo Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah)," lanjut dia.

"Ketiga, Pasal 88 jo Pasal 76I Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)," tegas Hendri.

Hendri memastikan, R saat ini terus dilakukan pendalaman terkait kasusnya dengan tim psikolog dari kepolisian yang berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk melakukan perlindungan terhadap korban.

"Korban saat ini sudah ditangani oleh KPAI dan ditempatkan di safe house," Hendri menandasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Latar Belakang Kasus Pelecehan Seksual Ibu Kandung pada Balitanya

Pelecehan Anak Baju Biru Diduga Oleh Ibu Kandung Viral di Media Sosial, King Abdi Kabarkan Pelaku Sudah Diamankan Polisi
Pelecehan Anak Baju Biru Diduga Oleh Ibu Kandung Viral di Media Sosial, King Abdi Kabarkan Pelaku Sudah Diamankan Polisi. Foto: Tangkapan Layar Instagram @kingabdi_jajanmercon.

Beberapa hari lalu sebuah video asusila antara seorang wanita dewasa melakukan pelecehan seksual terhadap anak kecil viral di media sosial.

Polisi melalui patroli cyber langsung mencari sosok dalam video tersebut. Hanya berselang 2 hari setelah video itu viral, tepatnya 2 Juni 2024, sosok perempuan berinisial R ditemukan di rumah kontrakannya di Tangerang Selatan.

R langsung digelandang ke kantor polisi untuk diinterogasi dan diperiksa sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam menetapkan tersangka pada sebuah perkara maka polisi membutuhkan dua alat bukti. Selain kesaksian dan pengakuan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah ponsel dan baju yang digunakan pelaku dan korban saat tindakan asusila itu terjadi.

 

Infografis: Rasa Berkuasa Pendidik Berujung Pelecehan Seksual (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Rasa Berkuasa Pendidik Berujung Pelecehan Seksual (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya