Mampu Kendalikan Inflasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan TPID Berkinerja Terbaik Tahun 2024

Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengenalikan inflasi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

oleh Fachri pada 14 Jun 2024, 15:19 WIB
Diperbarui 14 Jun 2024, 15:19 WIB
Pemprov Jateng.
Presiden Joko Widodo saat memberikan apresiasi ke Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudajana, Jumat (14/6/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengendalikan inflasi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Pasalnya, Pemprov Jawa Tengah dinobatkan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berkinerja terbaik untuk kategori provinsi di kawasan Jawa dan Bali pada TPID Award 2024.

"Alhamdulillah Jawa Tengah mendapatkan penghargaan Tim Pengendali Inflasi Award tingkat provinsi berkinerja terbaik se-Pulau Jawa dan Bali," ucap Nana usai menerima penghargaan TPID Award 2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Nana mengatakan bahwa penghargaan itu hasil kerja sama yang baik antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota dengan instansi terkait seperti Bank Indonesia, Bulog hingga BUMD.

"Penghargaan ini suatu kebanggaan dan tentunya merupakan suatu keberhasilan bersama di Jawa Tengah," katanya.

Nana juga menyebut, Pemprov Jateng berkolaborasi dengan berbagai instansi untuk bersama-sama menekan inflasi di wilayahnya.

"Dalam hal pengendalian inflasi ini, perlu ada kolaborasi dan kebersamaan yang terus kami lakukan," sebutnya.

Di sisi lain, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada TPIP dan TPID yang telah berusaha keras untuk mengebdalikan inflasi, sehingga pada Mei 2024 lalu, inflasi nasional di angka 2,84%. 

"Ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia, kalau kita ingat 9-10 tahun yang lalu, inflasi kita masih diangka 9,6% dan atas usaha keras, kita berada di angka 2,84%," ucapnya. 

Upaya Pemprov Jateng Atasi Inflasi

FOTO: Kenaikan Sejumlah Bahan Pokok Picu Laju Inflasi
Pedagang sayuran menunggu pembeli di sebuah pasar di Jakarta, Rabu (1/4/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, salah satunya karena adanya kenaikan harga sejumlah makanan, minuman, dan tembakau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, tercatat angka inflasi Jateng pada Mei 2024 secara year on year sebesar 2,66% atau di bawah inflasi nasional yang mencapai 2,84%.

Bahkan, secara bulanan (April ke Mei 2024) mengalami deflasi sebesar 0,22% atau lebih rendah dari deflasi nasional sebesar 0,03%. Komoditas penyumbang inflasi secara year on year masih beras, emas perhiasan, bawang merah, bawang putih, Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Berbagai upaya pun dilakukan oleh Pemprov Jateng untuk mengendaikan inflasi di wilayahnya. Dari sisi hulu, meliputi fasilitasi bantuan benih cabai, fasilitasi pupuk bersubsidi, sosialisasi gerakan menanam di pekarangan, dan 0embangunan green house dalam optimalisasi budi daya cabai.

Dari sisi hilir, upaya yang dilakukan meliputi penyaluran beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), pemberian subsidi pangan, Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), penyaluran fasilitasi distribusi kepada petani/gapoktan/pelaku pangan lainnya, Pengawasan penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan lainnya.

Pemprov Jateng juga membuat sejumlah inovasi program dalam upaya pengendalian inflasi tahun 2024, di antaranya BUMD Jateng Peduli Inflasi, inisiasi pembentukan ekosistem atau distribusi cabai dan bawang merah, business matching, perluasan area green house, penguatan early warning system harga komoditi, gerakan 1.000 petani peduli inflasi, kios TPID Pandawa Kita, dan sebagainya. 

 

(*) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya