Ada Peran Bahlil soal Berdirinya Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik baterai mobil listrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara, Rabu (3/7/2024). Pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat ini merupakan milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Greenpower Indonesia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Jul 2024, 09:44 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2024, 09:32 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam acara perdana kegiatan Penyampaian Minat Investasi Bali Urban Rail dan Associated Facilities, Kamis (30/5/2024). (Dok BKPM)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam acara perdana kegiatan Penyampaian Minat Investasi Bali Urban Rail dan Associated Facilities, Kamis (30/5/2024). (Dok BKPM)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik baterai mobil listrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara, Rabu (3/7/2024). Pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat ini merupakan milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Greenpower Indonesia.

Pengamat ekonomi Fahmy Radhi mengapresiasi pemerintah dalam upaya membangun ekosistem baterai dan kendaraan listrik. Menurut dia, hal ini lepas dari peran Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

"Peran Bahlil menciptakan iklim investasi kondusif," kata dia dalam keterangannya, Jumat (5/7/2024).

Meski demikian, Fahmi mengungkapkan perlu ada pembangunan berkelanjutan dan bukan hanya pendirian pabrik semata.

"Perlu segera membangun pabrikan sehingga ekosistem dari hulu ke hilir benar-benar ada dan memberi dampak ekonomi yang signifikan," jelas dia.

Fahmy meyakini potensi Indonesia dilirik menjadi produsen industri kendaraan listrik oleh investor global besar, di samping potensi pasar dalam negeri yang juga besar, tinggal bagaimana pemerintah memberikan intensif berdasarkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Potensi pasar dalam negeri sangat besar akan menjadi daya tarik bagi investor. Pemerintah harus memberikan fiscal incentives, termasuk incentives berdasarkan besaran TKDN,” paparnya.

 

Buat Bersaing

"Secara umum progres dan kesiapan sudah cukup baik ya. Tinggal bagaimana membangun manufakturnya. Potensi Indonesia untuk menguasai pasar kendaraan listrik sangat besar, ini harus benar-benar dimaksimalkan," katanya.

Senada, pengamat ekonomi Rosdiana Sijabat mengapresiasi gerak cepat Bahlil Lahadalia yang sudah berhasil mendatangkan investor asing dari Korea Selatan, yakni PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power untuk berinvestasi di Indonesia.

“Kita apresiasi Pak Menteri (Bahlil) ya. Memang pemerintah kita gencar untuk mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai, tentu yang kita harus bangun adalah ekosistemnya, mau tidak mau tetapi kita bisa melihat bahwa kalau dari sisi keberadaan mobil listrik di seluruh dunia, itu tentu kita belum masuk di dalam listnya,” bebernya.

Rosdiana berharap diresmikannya pabrik itu bisa menjadi penanda dimulainya Indonesia untuk ikut bersaing dan menjadi negara produsen kendaraan listrik.

Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik baterai mobil listrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara, Rabu (3/7/2024). Pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat ini merupakan milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Greenpower Indonesia.

Jokowi berharap keberadaan pabrik sel baterai kendaraan listrik menjadikan Indonesia sebagai pemain penting dalam global supply chain untuk kendaraan listrik. Terlebih, Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah.

"Hari ini kita telah memulai babak baru dalam meletakkan sebuah tonggak komitmen kita untuk menjadi pemain global di ekosistem EV cell baterai dan electric vehicle," kata Jokowi saat peresmian di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).

"Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi berpuluh tahun hanya kita export dalam bentuk raw material, dalam bentuk bahan mentah, tidak memiliki nilai tambah tapi material kita semakin hari semakin habis," sambungnya.

Menurut dia, proyek besar ini tercapai berkat keberanian Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung dalam mengeksekusinya, meski di tengah pandemi Covid-19. Jokowi pun menargetkan Indonesia bisa menjadi pemasok ekosistem kendaraan listrik dunia.

"Yang paling penting kita harus betul-betul bisa masuk sebagai pemain global dalam supply chain kendaraan listrik. Satu ini sudah dimulai dan ini merupakan pabrik cell baterai EV yang pertama dan yang terbesar di Asia Tenggara," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya