BKSAP DPR RI Kunjungi Kapal OceanX, Dukung Studi Kelautan Indonesia

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Putu Supadma Rudana mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer, atas undangan dari organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendukung kajian dan studi kelautan di Indonesia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 12 Jul 2024, 19:33 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 19:33 WIB
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Putu Supadma Rudana
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Putu Supadma Rudana. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer, atas undangan dari organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendukung kajian dan studi kelautan di Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Putu menerima penjelasan dari Kapten Peter dan krunya yang berjumlah 30 hingga 70 orang.

"Kapal ini bisa kita lihat, mereka bisa sampai turun. Mereka punya dua kapal selam. Itu bisa turun sampai cukup dalam dan melihat Bio Diversity, Marine Bio Diversity yang ada di lautan Indonesia," kata Putu melalui keterangannya Jumat, (12/7/2024).

Menurut Putu, saat ini Pemerintah Indonesia sedang gencar melakukan studi dan kajian terhadap potensi kelautan yang dimiliki.

Makanya, Putu menilai langkah ini sangat positif karena Indonesia merupakan negara maritim dengan dua pertiga wilayahnya berupa laut. Oleh karena itu, sangat penting melakukan perlindungan dan pengelolaan terhadap laut.

"Kita harus menjaga dan melindungi laut kita. Kapal ini sangat bermanfaat karena bisa digunakan untuk kajian, studi, dan melihat berbagai potensi kelautan, khususnya di Indonesia," kata dia.

Menurut Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini, kapal tersebut tidak hanya berfungsi untuk melakukan penelitian ilmiah saja, tetapi juga untuk media. Salah satu tujuan dari kerja sama ini adalah mendokumentasikan keanekaragaman hayati laut Indonesia melalui berbagai media, termasuk video dan film.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gandeng Sutradara Hollywood

James Cameron. (Vianney Le Caer/Invision/AP)
James Cameron. (Vianney Le Caer/Invision/AP)

OceanX juga bekerja sama dengan sutradara terkenal Hollywood, James Cameron untuk menggabungkan seni dan sains dalam menceritakan keindahan dan pentingnya laut.

"Ini merupakan mempertemukan antara art dan sains. Sains-nya bagaimana kajian atau mapping nya begitu penting. Tapi di sisi lain juga menyampaikan kepada publik, baik dalam bentuk video, youtube ataupun nanti kedepan harapannya ada satu film, yang menceritakan tentang laut, itu menjadi hal keniscayaan," jelas Putu.

Putu juga menyoroti pentingnya teknologi canggih yang ada di kapal OceanX, karena mampu memantau dan memetakan kondisi laut, termasuk mendeteksi potensi bencana seperti pertemuan lempeng yang bisa memicu tsunami. 

“Teknologi ini sangat penting untuk perencanaan dan mitigasi bencana di masa depan,” ungkapnya.

 


Jaga Ketahanan Pangan Hasil Laut Indonesia

Surga-surga Bawah Laut di Indonesia ini Jarang Dieskpos, Lho
Indonesia tak hanya mempunyai taman laut Bunaken, Raja Ampat, maupun Wakatobi. Masih ada beberapa surga bawah laut indah lainnya.

Di samping itu, Putu mengatakan teknologi yang digunakan kapal OceanX juga sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia.

“Kita ingin memastikan bahwa kerja sama dengan OceanX Explorer ini dapat mendukung keberlanjutan dan keamanan pangan kita, khususnya hasil laut,” ujar dia.

Oleh karenanya, Putu berharap agar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengambil peran strategis dalam penelitian dan pengembangan teknologi kelautan.

“BRIN harus terlibat aktif dalam penelitian ini. Kita perlu belajar dari teknologi yang dimiliki oleh OceanX dan memastikan kita bisa melakukan hal yang sama di masa depan,” pungkasnya.   

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya