Top 3 News: Ratusan Guru Honorer Dipecat di Tahun Ajaran Baru, Ini Respons Pengamat

Pengamat Pendidikan Darmaningtyas menilai, kebijakan cleansing atau bersih-bersih guru honorer dengan melakukan pemecatan masal adalah tindakan ngawur dan tidak berperikemanusiaan. Itulah top 3 news hari ini.

oleh Devira PrastiwiDelvira HutabaratWinda Nelfira diperbarui 18 Jul 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2024, 08:30 WIB
Seorang guru di SMA Negeri 2 Luwu Timur, Asrianty yang merupakan penyandang disabilitas netra menjadi pegawai honorer. Dok. sulselprov.go.id
Seorang guru di SMA Negeri 2 Luwu Timur, Asrianty yang merupakan penyandang disabilitas netra menjadi pegawai honorer. Dok. sulselprov.go.id

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Pendidikan Darmaningtyas menilai, kebijakan cleansing atau bersih-bersih guru honorer dengan melakukan pemecatan masal adalah tindakan ngawur dan tidak berperikemanusiaan. Itulah top 3 news hari ini.

Menurut dia, cleansing tak harusnya dilakukan di awal tahun ajaran baru. Terlebih prosesnya dilakukan secara mendadak tanpa ada pemberitahuan kepada guru honorer sebelumnya.

Darmaningtyas pun meminta agar para pengambil kebijakan berpikir logis serta membayangkan apabila kebijakan serupa menimpa diri mereka.

Sementara itu, belum lama ini, viral sebuah foto di sosial media yang menunjukkan lima orang berlatar Nahdlatul Ulama (NU) melakukan kunjungan pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Mereka adalah Gus Syukron Makmun, Dr Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania yang bertemu dengan Presiden Isaac Herzog di Israel.

Usai viralnya foto tersebut, cukup banyak menuai kecaman. Sebab, sebagai bagian dari Ormas Islam terbesar di Indonesia, mereka dinilai tidak berempati dengan situasi invasi Israel terhadap rakyat Palestina. Sejumlah tokoh pun angkat bicara.

Salah satunya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali yang menyesalkan lima Nahdliyin (pengikut NU) bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.

Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mempertanyakan keputusan Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri dari kursi Wali Kota Solo dan menyerahkan surat pengunduran diri ke pimpinan DPRD Solo pada Selasa, 16 Juli 2024.

Deddy justru menilai yang lebih pantas mundur dari jabatan adalah Menkominfo Budi Arie sebab terbukti bermasalah. Oleh karena itu, dia mempertanyakan apakah Gibran juga memiliki masalah di Solo sehingga memutuskan mundur.

Deddy juga mengaku heran dengan heran dengan keputusan Gibran mundur saat sudah menang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, bukan saat kampanye.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Rabu 17 Juli 2024:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Ratusan Guru Honorer Dipecat di Tahun Ajaran Baru, Pengamat: Tindakan Ngawur dan Tidak Berperikemanusiaan

Guru Honorer
Momen haru guru honorer yang dipecat karena bongkar aksi pungli di sekolah bisa kembali mengajar. (dok. tangkapan layar TikTok @bimaarya.activity/https://www.tiktok.com/@bimaarya.activity/video/7278262389877804294)

Pengamat Pendidikan Darmaningtyas menilai, kebijakan cleansing atau bersih-bersih guru honorer dengan melakukan pemecatan masal adalah tindakan ngawur dan tidak berperikemanusiaan.

"Itu (cleansing) jelas tindakan yang ngawur, tidak berperikemanusiaan, tidak pakai otak," kata Darmaningtyas kepada Liputan6.com, Rabu, 17 Juli 2024.

Menurutnya, cleansing tak harusnya dilakukan di awal tahun ajaran baru. Terlebih prosesnya dilakukan secara mendadak tanpa ada pemberitahuan kepada guru honorer sebelumnya.

"Harusnya cleansing itu ya dilakukan di akhir tahun ajaran sehingga para guru sudah tahu kalau di tahun ajaran baru mereka tidak ada jam mengajar lagi," ucap Darmaningtyas.

 

Selengkapnya...


2. Tujuh Respons PBNU hingga Presiden Jokowi Usai Nahdliyin NU Temui Presiden Israel

Lima Tokoh Muda NU Berkunjung ke Israel Tuai Kecaman Publik
Potret lima tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) saat bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. (Istimewa via NU Online)

Belum lama ini, viral sebuah foto di sosial media yang menunjukkan lima orang berlatar Nahdlatul Ulama (NU) melakukan kunjungan pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Mereka adalah Gus Syukron Makmun, Dr Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania yang bertemu dengan Presiden Isaac Herzog di Israel.

Usai viralnya foto tersebut, cukup banyak menuai kecaman. Sebab, sebagai bagian dari Ormas Islam terbesar di Indonesia, mereka dinilai tidak berempati dengan situasi invasi Israel terhadap rakyat Palestina. Sejumlah tokoh pun angkat bicara.

Salah satunya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali yang menyesalkan lima Nahdliyin (pengikut NU) bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.

Savic menyatakan, kunjungan kelima warga NU itu ke Israel tidak mengatasnamakan organisasi. Menurutnya, PBNU juga belum mengetahui atas dukungan pihak mana mereka berangkat ke Israel.

"Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," kata Savic dalam keterangannya, dilihat Senin, 15 Juli 2024.

 

Selengkapnya...


3. PDIP: Gibran Baru Mundur Sekarang Ngapain? Yang Harus Mundur Itu Menkominfo

Wakil Presiden (Wapres) terpilih dalam Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono meninjau proyek Kali Semongol, Tegal Alur, Jakarta Barat, Jumat (28/7/2024).
Wakil Presiden (Wapres) terpilih dalam Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono meninjau proyek Kali Semongol, Tegal Alur, Jakarta Barat, Jumat (28/7/2024). (Foto: Istimewa).

Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mempertanyakan keputusan Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri dari kursi Walikota Solo dan menyerahkan surat pengunduran diri ke pimpinan DPRD Solo pada Selasa 16 Juli 2024.

"Ya terus sekarang mundur mau ngapain? Tuntaskanlah," kata Deddy pada wartawan, Selasa 16 Juli 2024.

Deddy justru menilai yang lebih pantas mundur dari jabatan adalah Menkominfo Budi Arie sebab terbukti bermasalah. Oleh karena itu, dia mempertanyakan apakah Gibran juga memiliki masalah di Solo sehingga memutuskan mundur.

"Kalau yang harus mundur tuh ya Menkominfo gitu loh kerja enggak bener gitu kan? Itu pantaslah mundur. Kecuali ada masalah gitu loh," kata Deddy.

 

Selengkapnya...

Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya