Megawati Singgung Ada Orang Rasakan Nikmatnya Istana Sampai Enggak Mau Berhenti

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung orang yang merasakan kenikmatan istana. Saking nikmatnya, orang tersebut ingin meneruskan kekuasaan istana.

oleh Aries Setiawan diperbarui 14 Agu 2024, 15:15 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 15:15 WIB
PDIP Usung Jokowi Jadi Capres 2019
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpose dengan Presiden Jokowi saat Rakernas PDIP III Tahun 2018 di Badung, Bali, Jumat (23/2). PDIP mengusung Jokowi kembali pada pilpres 2019. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpress)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung orang yang merasakan kenikmatan istana. Saking nikmatnya, orang tersebut ingin meneruskan kekuasaan istana.

"Saya anak istana loh. Bayangin yang namanya istana, kan gede banget. Wah apa aja ada, gitu. Makanya orang yang masuk gitu, sekarang merasakan kenikmatan itu. Terus kepinginnya meneruskan, sudah berhenti dah," ujar Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2024).

Megawati menegaskan bahwa kekuasaan tidaklah abadi. Dia mengingatkan, jika waktunya habis maka sebaiknya selesai berkuasa. Jangan cari-cari cara buat melenggangkan kekuasaan dan pengaruh.

"Orang namanya kekuasaan itu selesai kok, enggak langgeng, iyalah. Jadi ya sudah, kalau sudah mau selesai, ya sudah. Lah saya saja 3 tahun cuma, ya sudah enggak boleh lagi, ya sudah, itu wae," ucap Megawati.

"Tapi kan kitanya, kenapa sih saya masih bisa pidato-pidato kayak gini, gitu loh. Karena apa? Bakti saya, gitu loh. Mana sih saya pernah mau mecah belah kamu," ucap Megawati.

Presiden kelima RI ini pun meminta agar masyarakat tidak gampang memecah belah. Sederhananya, tidak menjelekkan seseorang dari belakang.

"Eh, Pak Ahok. Pak Ahok diomongin jelek-jelek, yang ini bagian sebelah sana loh. 'Gimana, Pak Ahok?' Itu pecah belah loh. Awas loh ya ibu-ibu segala-segala kalau ada yang ngomongin orang lain kayaknya jelek, terus kamu yang benar, saya dipikir enggak tau? Tahu," ujar Megawati.

 

Megawati Ungkap Ada Orang yang Mau Ambil PDIP, Siapa?

Pidato Megawati Tutup Rakernas V PDIP-ANGGA
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato pada penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa ada pihak lain yang mencoba mengambil alih PDIP.

Oleh karena itu, Megawati bersedia kembali memimpin partai untuk lima tahun mendatang. Padahal, Megawati berencana untuk pensiun dari politik dan jabatan ketua umum PDIP.

"Gue mau pensiun ah. Aku udah punya cicit kan. Lucu banget. Aiiih tahu-tahu disuruh jadi ketum. Tapi enggak nurut. Eh gitu denger ini akan diambil PDIP. Saya mau jadi ketum lagi, hahaha. Keren apa enggak? Keren enggak? Benar enggak?" ucap Megawati di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Presiden kelima RI ini awalnya memilih untuk pensiun dari dunia politik di usianya yang ke-77. Dia juga ingin lebih banyak kumpul bersama keluarga.

Namun, banyak kader yang memintanya untuk kembali menjadi ketua umum PDIP untuk periode berikutnya.

"Umur 77, kalau menurut dari peraturan udah pensiun tahu. Ini kamu, ibu minta untuk jadi ketum lagi. Kalau orang kan senang banget ya. Aku bilang sama Hasto (Sekjen PDIP), gue pikirin dulu ya, To. Gue rasanya pengen juga kumpul sama keluarga. Ini disuruh jadi ketum lagi. Ketum lagi," ungkap Megawati.

Megawati kemudian mendengar isu ada upaya pihak lain untuk mengambil alih PDIP. Mendengar informasi itu, Megawati akhirnya mempertimbangkan untuk kembali memimpin PDIP. Karena dia khawatir partai yang sudah dibesarkannya diambil orang yang salah.

"Udah gitu sekarang ada orang mau ambil pula PDIP. Aduh gawat, gile," ujar putri Bung Karno ini.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya