Cuaca Hari Ini Kamis 22 Agustus 2024: Sebagian Langit Pagi Jabodetabek Berawan Tebal dan Cerah Berawan

Pagi hari ini, Kamis (22/8/2024) seluruh langit Jakarta diprediksi berawan tebal. Seperti itulah prakiraan cuaca hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Agu 2024, 00:02 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2024, 06:15 WIB
Pagi hari ini, Kamis (22/8/2024) seluruh langit Jakarta diprediksi berawan tebal. Seperti itulah prakiraan cuaca hari ini.
Pagi hari ini, Kamis (22/8/2024) seluruh langit Jakarta diprediksi berawan tebal. Seperti itulah prakiraan cuaca hari ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari ini, Kamis (22/8/2024) seluruh langit Jakarta diprediksi berawan tebal. Seperti itulah prakiraan cuaca hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta siang nanti hampir keseluruhannya diprediksi berawan, kecuali Jakarta Pusat berawan tebal dan Kepulauan Seribu cerah berawan.

Untuk malam hari nanti, BMKG memprakirakan cuaca Jakarta sebagiannya berawan dan juga berawan tebal.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat diprediksi cuaca pagi ini cerah berawan, siang berawan, dan malam nanti berawan tebal.

Lalu di Depok, Jawa Barat langit pagi hari ini diprakirakan cerah berawan, siang berawan, dan malamnya hujan dengan intensitas ringan.

Sedikit berbeda di Kota Bogor, Jawa Barat diprediksi langit pagi hingga siang nanti cerah berawan dan hujan berintensitas ringan malam hari nanti.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten cuaca pagi dan malam hari nanti diprakirakan cerah berawan, namun siangnya berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan Tebal  Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan Tebal  Berawan  Berawan
 Jakarta Timur   Berawan Tebal  Berawan  Berawan Tebal
 Jakarta Utara   Berawan Tebal  Berawan  Berawan Tebal
 Kepulauan Seribu   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Bekasi   Cerah Berawan  Berawan  Berawan Tebal
 Depok   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Tangerang  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan

Cuaca Jakarta Terasa Panas Akhir-akhir Ini, Begini Penjelasan BMKG

Langit Biru Hiasi Jakarta
Pria main skateboard saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan soal penyebab dari cuaca panas yang ada di Jakarta belakangan ini. 

BMKG menyebut, cuaca panas Jakarta karena sedang memasuki puncak musim kemarau. Hal itu seperti disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.

Dia menjelaskan, data pada Sabtu 17 Agustus 2024, suhu cuaca tertinggi terpantau di Stasiun Meteorologi Kertajati, yakni 35,6 derajat Celsius.

"Lalu di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang 35,2 derajat Celsius, di Stasiun Meteorologi Mutiara Sis-Al Jufri Palu 35 derajat Celsius, dan Stasiun Meteorologi Nangapinoh Kalimantan Barat 34,9 derajat Celsius," papar Guswanto, melalui keterangan tertulis, Minggu, 18 Agustus 2024.

"Itu adalah pengamatan BMKG, jadi di Jakarta kan tidak masuk nih di sini, Tanjung Priok enggak ada di sini. Jadi berarti di bawah itu gitu loh, berarti nilainya di bawah itu," sambung dia.

Guswanto mengatakan, suhu panas tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di Jakarta.

Sebab, kata dia, suhu panas tengah melanda wilayah selatan ekuator yang memiliki pola hujan, yaitu monsun, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.


Penyinaran Matahari Bisa Langsung

Perubahan Cuaca
Ilustrasi Perubahan Cuaca Credit: pexels.com/Maggie

Guswanto menjelaskan, pola monsun itu sebenarnya lebih terkait kepada musim kemarau, di mana, pada saat ini musim kemarau matahari itu berada di sisi utara ekuator.

"Pada saat musim kemarau itu uap airnya sedikit ya pertumbuhan awan hujan bahkan mungkin sedikit sekali di wilayah selatan itu, Jawa, Bali, Nusa Tenggara itu sangat sedikit," terang dia.

"Sehingga penyinaran matahari itu bisa langsung menembus ke permukaan bumi secara optimum tanpa ada tutupan awan yang menghalangi sehingga terasa panas," sambung Guswanto.

Selain itu, Guswanto menjelaskan, suhu biasanya berkorelasi dengan ketinggian. Menurutnya, Jakarta adalah daerah yang memiliki ketinggian sangat rendah, yaitu ketinggiannya sekitar 12 meter di atas permukaan laut (MDPL).

"Sehingga suhu itu 31 (derajat Celsius), tapi kalau dia semakin naik ketinggiannya, misalkan lari ke puncak. Puncak itu ketinggiannya misalkan 800 (MDPL), maka suhu di sana otomatis setiap kenaikan 100 meter, suhu itu akan turun setengah sampai 0,5 sampai 0,6 derajat Celsius, gitu," ucap dia.

Dia menyebutkan, pada Juli-Agustus, memang tengah masuk puncak musim kemarau. Hal tersebut yang membuat cuaca di Jakarta dan sekitarnya terasa lebih panas.

"Ya seperti yang disampaikan BMKG dan dirilis, memang bulan Juli-Agustus ini adalah puncak musim kemarau," tandas Guswanto.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya