Sempat Tegang, Pengemudi Ojol Sepakat Boleh Ambil Penumpang saat Demo Asal Tidak Pakai Atribut

Ada pengemudi ojol yang nyaris terlibat cek-cok mulut. Hal itu, karena tak terima dihentikan oleh rekannya.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Agu 2024, 12:41 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 12:41 WIB
Pengemudi Ojek Online melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Monas, Jakarta Pusat. (Ady Anugrahadi/Liputan6.com)
Pengemudi Ojek Online melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Monas, Jakarta Pusat. (Ady Anugrahadi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Ketegangan sempat terjadi antara pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta. Penyebabnya karena mereka masih mengaktifkan aplikasi di tengah rencana aksi unjuk rasa. 

Kejadian bermula, saat sejumlah peserta unjuk rasa yang merupakan pengemudi ojek online berkumpul di lokasi unjuk rasa. 

Ketika itu, sebagian dari mereka menyisir pengemudi ojek online yang tak ikut bergabung, dan malah menarik penumpang. Dari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.

Bahkan, ada pengemudi ojol yang nyaris terlibat cek-cok mulut. Hal itu, karena tak terima dihentikan oleh rekannya. Beruntung, rekan-rekan lain berusaha untuk menenangkan situasi. Pengemudi ojol yang membawa penumpang itupun dipersilahkan untuk pergi.

Dikonfirmasi, salah satu anggota komunitas ojol bernama Dedi mengaku tak ada larangan bagi pengemudi ojol untuk mengaktifkan aplikasi di tengah rencana aksi unjuk rasa. Namun, syarat mereka dilarang menggunakan atribut.

"Mereka-mereka gak hargain kita, kita sudah bilang dari awal kalau mau nge-bid silahkan nge-bid tapi tidak boleh pakai atribut, tolong hargain teman-teman kita," ucap Dedi di lokasi.

Dedi menegaskan, tak ada larangan bagi pengemudi ojol yang menarik penumpang. "Cuman ya jangan pakai atribut dong," ucap dia.

Dedi mengatakan, rencananya aksi kali ini diikuti oleh 5000 pengemudi. "Mereka sedang menyampaikan aspirasi di kantor-kantor aplikator. Nanti titik kumpulnya di sini," ucap dia.

Pantauan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada pukul 11:48 WIB, sejumlah pengemudi ojol mulai berdatangan. Polisi menutup ruas jalan dari arah Thamrin menuju ke Istana Negara dialihkan. Sebab,  ruas jalan di Depan Gedung Sapta Pesona telah dipasang barrier beton.

Protes Skema Bisnis Aplikator dengan Mitra Pengemudi

Ruas jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, ditutup akibat adanya aksi massa dari sejumlah pengemudi ojek online (ojol).
Ruas jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, ditutup akibat adanya aksi massa dari sejumlah pengemudi ojek online (ojol). (Foto: Liputan6.com/Ady Anugrahadi).

Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Gustianto mengamini adanya demo ojol hari ini, Kamis 29 Agustus 2024. Para pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.

Sebagai salah satu langkah protes, pengemudi ojol yang tergabung dalam asosiasinya akan menolak menerima pesanan dari pelanggan. Termasuk pesanan penumpang maupun makanan.

Maka kami atas nama Driver Ojek Online se-Jabodetabek dan se-Indonesia tidak akan menerima atau mengambil orderan dalam bentuk apapun (Food, Ride, dan Paket) pada tanggal 29 Agustus 2024 sampai jam yang belum bisa di tentukan," kata Andi dalam keterangannya, Kamis (29/8/2024).

 

Minta Warga Cari Opsi Lain

Ojek Online Gunakan Pelindung Pembatas Antar Penumpang
Driver Grab Bike mengenakan Grab Protect pelindung yang membatasi antara pengemudi dan penumpang saat diluncurkan di Jakarta, Selasa (9/6/2020). Penumpang ojek online (ojol) kini tak perlu khawatir menggunakan transportasi ini di tengah pandemi Corona. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia meminta para pelanggan atau pengguna jasa ojek online bisa mencari opsi lain.

"Diharapkan para pengguna jasa ojek online mencari atau menggunakan cara lain untuk memenuhi kebutuhan di hari dan tanggal tersebut diatas," sebutnya.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," sambung dia.

Infografis Aturan Aplikasi Transportasi
Infografis Aturan Aplikasi Transportasi (liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya