Demo Ojol, Driver Ungkap Perlakuan Sewenang-Wenang Operator Terhadap Mitra

Nurma mengeluhkan, potongan yang diambil pihak operator tergolong besar dan tidak menyenangkan mitra.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Agu 2024, 18:04 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 14:24 WIB
Ojol
Pengemudi ojol menyampaikan unek-unek terkait kebijakan yang diberlakukan pihak operator yang dinilai sewenang-wenang terhadap mitra. Aspirasi itu disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2024). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi).

 

Liputan6.com, Jakarta - Pengemudi ojol menyampaikan unek-unek terkait kebijakan yang diberlakukan pihak operator yang dinilai sewenang-wenang terhadap mitra. Aspirasi itu disampaikan saat demonstrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2024).

Melva (54), driver Shopee misalnya. Dia mengeluhkan ketatnya aturan suspen yang diberlakukan oleh pihak perusahaan.

"Lihat kondisi kami, jangan menekan kami. Kita juga mau uang, siapa yang enggak mau uang. Tapi harusnya aplikator juga paham jangan dikit-dikit suspen, dikit-dikit suspen," kata dia saat ditemui, Kamis.

"Kita harusnya simbiosis mutualisme, aplikator butuh kami, kami butuh aplikator," dia menambahkan.

Melva mengatakan, pihak operator Shopee terkesan sadis terhadap mitra. Mereka tak segan melakukan suspen apabila mitra tidak bersedia mengambil orderan yang masuk.

"Kami cancel orderan, Shopee suspen akun kami 30 menit," ucap dia.

Tak cuma itu, pihak aplikator Shopee juga dinilai sangat membebankan mitra. Dia mencontohkan ketika ada pengiriman barang. "Barang beratnya 30 kilogram, seharusnya tidak bisa dibawa pakai motor. Tapi sama pihak operator malah diarahkan ke kita yang bawa motor," ucap dia.

Melva berharap suara didengar oleh pihak Shopee, sehingga ada perbaikan ke depannya. "Kami bangga menjadi minta Shopee, kami harap lebih baik dari sekarang," ucap dia.

Tak beda jauh, pengemudi Gojek juga merasakan hal serupa. Bedanya, Nurma (28) mengeluhkan bayaran yang diterima oleh mitra Gojek.

"Kemarin di jam sibuk dan situasi macet argo harusnya lebih tinggi. Tapi, ini malah tetap sama. Ini kan enggak sesuai," ucap dia.

Nurma juga menyampaikan, potongan yang diambil oleh pihak operator tergolong tidak menyenangkan mitra. "Potongan itu harus diturunkan dan harus manusiawi, karena selama ini kami menganggap potongan terlalu besar bagi kita semua," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Verifikasi Muka

Nurma mengatakan, kebijakan Gojek terhadap mitra semakin ketat. Dia soroti adanya verifikasi muka (vermuk) sebagai syarat masuk ke dalam aplikasi mitara.

"Sekarang vermuk kalau enggak pakai jaket gojek kena suspen. Padahal, kita enggak selamanya ada atribut. Kalau hujan dan basah gimana? Masa kita pakai juga," tandas dia.

Infografis Rencana Rapat Paripurna Kilat DPR Pengesahan RUU Pilkada. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rencana Rapat Paripurna Kilat DPR Pengesahan RUU Pilkada. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya