Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep akhirnya muncul ke publik usai dikabarkan hilang di tengah polemik penggunaan jet pribadi bersama sang istri Erina Gudono saat bepergian ke Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.
Kaesang pertama kali muncul di Kantor DPP PSI, Jakarta pada Rabu (4/9/2024) sore. Putra bungsu Presiden Joko Wiodo (Jokowi) ini mengaku akan menggelar rapat.
Baca Juga
Rapat di Kantor PSI berlangsung secara tertutup kurang lebih selama lima jam. Namun saat keluar sekitar pukul 20.38 WIB dari Kantor PSI, Kaesang memilihi bungkam ketika ditanya awak media seputar polemik penggunaan jet pribadi.
Advertisement
Kaesang yang mengenakan pakaian berwarna biru itu hanya menyapa awak media yang sudah menanti kehadirannya.
"Halo semua, selamat malam," kata Kaesang singkat sambil tersenyum.
Kaesang pun bergegas masuk ke dalam mobil yang telah terparkir di depan Kantor PSI. Dia tak menjawab pertanyaan, namun hanya mendoakan agar awak media dalam keadaan sehat.
"Sehat-sehat semua," ucap Kaesang dalam mobil.
Sementara itu, Anggota Dewan Pembina PSI, Ratu Isyana Bagoes Oka mengungkapkan, rapat hari ini merupakan rapat koordinasi yang rutin dilakukan jajaran pengurus.
"Rapat koordinasi, rapat rutin kok," kata Isyana.
Saat ditanya, apakah dalam rapat tersebut juga membahas soal polemik jet pribadi, Isyana membantahnya.
"Rapat rutin tentang PSI," imbuh Isyana.
PSI Bantah Kaesang Menghilang
Sebelumnya diberitakan, Keberadaan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menjadi teka-teki usai viral menaiki jet pribadi bersama istrinya ke Amerika Serikat.
Namun Anggota Dewan Pembina PSI, Ratu Isyana Bagoes Oka membantah kabar Kaesang menghilang. Dia mengatakan, Kaesang berkantor di DPP PSI, Jakarta pada Rabu (4/9/2024).
"Iya nanti Mas Kaesang dateng (ke DPP PSI)" kata Isyana kepada wartawan di Kantor DPP PSI, Jakarta, Rabu.
Isyana pun menepis anggapan bahwa anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menghilang di tengah polemik jet pribadi.
"Enggak, enggak menghilang. Mas Kaesang enggak pernah menghilang, Mas Kaesang ada. Tapi kalau temen-temenya enggak nyari ke sini, padahal gampang loh sebenarnya nyari ke sini, datang aja ke sini kayak sekarang hari ini pasti akan kelihatan pas lagi Mas Kaesang datang," ucap dia.
Perihal bungkamnya Kaesang soal jet pribadi, Isyana tak menjawab secara lugas. Dia meminta agar para awak media bertanya langsung kepada Kaesang.
"Nah itu musti ditanyakan ke Mas kaesang kenapa enggak muncul, tapi kan Mas Kaesang sebetulnya ada," imbuh Isyana.
Â
Reporter: Alma Fikhasari
Merdeka.com
Â
Advertisement
Aktivis 98 Minta Polisi Cari Kaesang
Sementara itu, sejumlah eksponen Aktivis 98 meminta kepolisian turun tangan mencari keberadaan Kaesang Pangarep yang 'menghilang' usai polemik penggunaan jet pribadi mencuat. Bukan tanpa alasan, juru bicara eksponen Aktivis 98, Antonius Danar menilai, Kaesang Pangarep sebagai salah satu aset bangsa.
"Karena itu kami memberikan dorongan lembut kepada lembaga negara untuk saling berkoordinasi agar satu anak bangsa yang merupakan aset penting atau aset negara bisa ditemukan," kata dia kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (4/9/2024).
Antonius mengatakan, eksponen Aktivis 98 ingin membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) KPK yang saat ini nampak kesulitan mencari sosok Kaesang Pangarep untuk mengirimkan surat panggilan.
Belum lama ini, Kaesang dikabarkan sempat mengikuti rapat di Kantor PSI. Namun, Antonius heran KPK kelihatannya sangat sulit menemukan putra bungsu Presiden Jokowi tersebut.
"Nah, kalau aset ini hilang kan sayang. Makanya kami mendorong polisi," ujar dia.
Antonius menyakini, pelibatan kepolisian dinilai dapat mempermudah KPK dalam mencari Kaesang. Dia mengatakan, lembaga kepolisian memiliki sumber daya yang mumpuni. Belum lagi, sarana dan prasarana yang terbilang canggih.
"Alat dan infrastruktur yang canggih bisa membantu KPK untuk menemukan keberadaan Kaesang. Nah dorongan ini kami sampaikan ke publik, ayo kita cari Kaesang," ucap dia.
Antonius mengatakan, dia juga berencana melaporkan hilangnya Kaesang ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). "Kalau sampai hari ini tidak ketemu, kami akan lapor ke Kontras," tandas dia.