Kunjungi Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus Berkati Terowongan Silaturahmi

Paus Fransiskus berharap, semua pihak dapat semakin terbuka untuk berdialog, khususnya antarumat agama.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 05 Sep 2024, 10:07 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 10:07 WIB
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyambut Paus Fransiskus, Kamis (5/9/2024).
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyambut Paus Fransiskus, Kamis (5/9/2024). (tangkapan layar youtube Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pun memperkenalkan tentang masjid tersebut, termasuk meninjau bersama terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta.

Nasaruddin mengawali kondisi umat manusia dan beragama di dunia yang tentunya mendambakan kehidupan damai dan harmonis. Namun pada kenyataannya, di berbagai belahan dunia masih mengalami konflik yang dipicu berbagai hal.

“Oleh karena itu, pertemuan dan dialog para tokoh agama hari ini sangat penting demi menyelesaikan persoalan kemanusiaaan dan ancaman kerusakan lingkungan,” tutur Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).

Dia mengulas, Masjid Istiqlal sendiri dibangun pada 1961 dan dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban yang merupakan penganut Kristen Protestan. Selama ini, Masjid Istiqlal tidak hanya berfungsi sebagai rumah ibadah umat Islam semata.

“Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi umat Islam, tapi juga rumah kemanusiaan. Siapapun boleh masuk dan mendapatkan manfaat dari Masjid Istiqlal, tentu saja dengan ketentuan adat istiadat Masjid Istiqlal,” jelas dia.

Saat awal tiba di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus sendiri sempat meninjau Terowongan Silaturahmi sepanjang 38,3 meter, lebar 4,1 meter, dan tinggi 3 meter, yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. Dia pun memberikan sepatah kata saat melihat terowongan tersebut.

“Saya berdoa kepala Allah sang pencipta segala sesuatu, agar Ia memberkati semua mereka yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan,” ungkap Paus Fransiskus. 

Sebagai masyarakat beriman, kata Paus Fransiskus, tentunya memiliki tradisi keagamaan yang berbeda-beda. Namun begitu, ada tugas yang harus dilakukan bersama. 

“Membantu semua orang melewati terowongan ini dengan pandangan yang diarahkan menuju terang. Dengan demikian di akhir perjalanan kita akan mampu mengenal dalam diri mereka yang berjalan di samping kita seorang saudara seorang saudari yang dengannya kita dapat berbagi kehidupan yang saling mendukung satu sama lain,” katanya.

Paus Fransiskus berharap, semua pihak dapat semakin terbuka untuk berdialog, khususnya antarumat agama.

“Dan semoga menjadi simbol kehidupan bersama yang damai yang mencirikan Indonesia,” ujar Paus Fransiskus.

 

Dihadapan Paus Fransiskus, Imam Besar Nasaruddin Sebut Masjid Istiqlal Adalah Rumah Untuk Kemanusiaan

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus mendatangi Masjid Istiqlal pada Kamis (5/9/2024).
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus mendatangi Masjid Istiqlal pada Kamis (5/9/2024).

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus mendatangi Masjid Istiqlal pada Kamis (5/9/2024). Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memimpin langsung penyambutan Paus Fransiskus.

Dalam pidatonya, Nasaruddin Umar memperkenalkan soal Masjid Istiqlal kepada Paus Fransiskus di mana masjid ini bukan hanya rumah ibadah untuk umat islam tapi juga rumah untuk kemanusiaan. 

"Siapapun boleh masuk untuk mencari kebaikan untuk umat manusia. Sejak awal digunakan untuk melayani," kata Nasaruddin di hadapan Paus Fransiskus. 

Nasaruddin juga mengatakan, Masjid Istiqlal juga memiliki fasilitas pembelajaran formal dari tingkat TK hingga SMP serta pendidikan ulama dari master hingga doktor yang bekerja sama dengan universitas negeri maupun luar negeri. 

"Semua bertujuan untuk menciptakan ulama yang moderat dan mendunia. Dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan seni. Bisa diakses semua warga masyarakat termasuk non muslim," ujar dia.

Selain itu, masjid ini juga digunakan untuk merawat toleransi dan moderasi umat beragama di Indonesia dengan dibangunnya terowongan toleransi. 

Paus Fransiskus Tiba di Masjid Istiqlal, Disambut Lantunan Marawis

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus melanjutkan agendanya dengan berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, hari ini, Kamis (5/9/2024). Nantinya, akan ada acara pertemuan sejumlah tokoh antar-agama, serta pidato Bapa Suci.

Paus Fransiskus sendiri tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 09.00 WIB. Sesampainya di lokasi, dia disambut oleh lantunan marawis dan prosesi pengkalungan bunga dari dua anak. 

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memimpin langsung penyambutan Paus Fransiskus dalam agenda kali ini. Tampak hadir sejumlah tokoh antara lain Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, cendikiawan muslim Quraish Shihab,

Paus Fransiskus sendiri dikenalkan dengan sebuah terowongan yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. 

“Yang Mulia, kanal ini, lorong silaturahim ini menghubungkan dua rumah ibadah, di dalamnya memiliki simbol-simbol artistik dan sangat indah, dan melambangkan toleransi beragama yang sangat artistik,” tutur Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar seraya memperkenalkan sedikit makna dari terowongan tersebut.

Diketahui, terowongan tersebut dibangun pada 2023. Nasaruddin pun meminta Paus Fransiskus sebagai saksi atas keberadaan lorong tersebut.

Paus Fransiskus pun sempat menyampaikan nasihat dan wejangan pada kesempatan tersebut. 

Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya