Atasi Masalah Sampah Jaga Lingkungan, Komunitas Malu Dong dan SRC Dukung Pemasangan 50 Teba Modern di Bali

Komunitas Malu Dong dengan Sampoerna Retail Community di bawah Payung Program Keberlanjutan 'Sampoerna Untuk Indonesia' dan organisasi lainnya menggelar kegiatan bersih-bersih pantai di Bali.

oleh Tim News diperbarui 27 Sep 2024, 01:03 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2024, 13:30 WIB
Komunitas Malu Dong dengan Sampoerna Retail Community di bawah Payung Program Keberlanjutan 'Sampoerna Untuk Indonesia' dan organisasi lainnya menggelar kegiatan bersih-bersih pantai di Bali.
Komunitas Malu Dong dengan Sampoerna Retail Community di bawah Payung Program Keberlanjutan 'Sampoerna Untuk Indonesia' dan organisasi lainnya menggelar kegiatan bersih-bersih pantai di Bali. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Komunitas Malu Dong bekerjasama dengan Sampoerna Retail Community di bawah Payung Program Keberlanjutan 'Sampoerna Untuk Indonesia' dan organisasi lainnya menggelar kegiatan bersih-bersih pantai di di Muntig Siokan, Sanur, Denpasar, Bali pada Minggu 22 September 2024.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program Cinta Bumi: Kelola Sampah untuk Kurangi Jejak Lingkungan yang bertema Kegiatan Bersih-Bersih dan Pengelolaan Sampah untuk Denpasar Lebih Nyaman.

Tak hanya bersih-bersih, Komunitas Malu Dong Bersama mitranya juga menyerahkan bantuan berupa 50 teba modern kepada masyarakat sekitar, serta memasang spanduk 'Bijak Pilah Sampah dengan Baik' di 496 titik di Kota Denpasar. Ada pula kegiatan workshop pemilahan dan pengolahan sampah yang diikuti sekitar 50 pelaku UMKM.

"Saya mengapresiasi Komunitas Malu Dong dan SRC yang membantu mengatasi permasalahan sampah melalui gerakan #SayaAjaBisa," ujar Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara yang turut serta dalam acara, melalui keterangan tertulis, Kamis (26/9/2024).

"Kami benar-benar berterima kasih atas dukungan ini. Semoga kegiatan melalui #SayaAjaBisa dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan," jelas dia.

Kemudian, perwakilan dari Komunitas Malu Dong Dewa Agung Wahyu berharap kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan lingkungan.

"Kegiatan ini adalah program untuk bersama-sama mengelola sampah yang telah kita hasilkan. Harapan dari kegiatan ini semangat atau niat untuk Denpasar yang lebih nyaman tidak hanya usai di hari ini saja akan terus dilanjutkan dihari-hari berikutnya," pungkas Wahyu.

 

Tingkatkan Kepedulian Lingkungan

Bersih-Bersih Pantai Kuta yang Penuh Sampah
Pekerja mengumpulkan sampah plastik saat membersihkan pantai Kuta dekat Denpasar di pulau wisata Bali (6/1/2021). Pada 1 Januari 2021, sekira 30 ton sampah diangkut dari kawasan Pantai Kuta dalam kegiatan bersih-bersih pantai. (AFP/Sonny Tumbelaka)

Sementara itu, perwakilan dari Sampoerna Untuk Indonesia Arief Triastika mengatakan inisiatif program ini merupakan buah kolaborasi antara Komunitas Malu Dong dengan SRC.

"Kegiatan ini menekankan pada upaya bersama untuk meningkatkan kepedulian akan kelestarian lingkungan serta menguatkan keterlibatan pemerintah, masyarakat dan komunitas untuk bersama-sama memelihara lingkungan sekitar," kata dia.

Lebih lanjut, Arief mengatakan SRC juga aktif menggelar dan mendukung berbagai kegiatan seperti edukasi mengenai kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya.

"Pada kegiatan bersih-bersih hari ini kami juga melanjutkan dukungan untuk pemasangan 50 Teba Modern yang menjadi ciri khas sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Provinsi Bali kepada Desa Sanur Kauh dan Desa Sanur Kaja," tandas dia.

Untuk diketahui, Gerakan #SayaAjaBisa, yang telah dimulai sejak 2018 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan kepada masyarakat luas.

Hal ini dilakukan melalui berbagai hal, termasuk edukasi mengenai kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya. Hingga kini, sekitar 5.000 orang, termasuk relawan, telah berpartisipasi dalam gerakan ini.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya