Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan dari Kementrian PUPR, Sukses Hadirkan Penyelenggaraan Air Minum Aman

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dinilai menunjukkan komitmen dalam pencapaian Akses Air Minum Aman sesuai prinsip 3K (Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

oleh Fachri pada 15 Okt 2024, 16:50 WIB
Diperbarui 15 Okt 2024, 16:48 WIB
Pemkab Banyuwangi.
Sambungan rumah (SR) air bersih yang ada di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dinilai menunjukkan komitmen dalam pencapaian Akses Air Minum Aman sesuai prinsip 3K (Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pasalnya, Pemkab Banyuwangi meraih penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Kementerian PUPR dan masuk dalam tiga besar peraih penghargaan dari 541 kabupaten/kota se Indonesia.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo pun bersyukur atas penghargaan yang diraih oleh pihaknya. Ia pun menyebut, penghargaan itu menjadi motivasi untuk terus menjaga ketersediaan sumber mata air bersih untuk menyediakan air minum yang berkualitas dan aman bagi masyarakat.

"Pemkab Banyuwangi selama ini telah melakukan berbagai upaya menyediakan akses air bersih untuk konsumsi bagi masyarakat berkolaborasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM)," ujarnya.

"Pemkab sendiri, telah menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menyediakan Air Minum Aman bagi warganya, salah satunya dengan membangun ribuan sambungan rumah (SR) air bersih dan selama 2024, Banyuwangi telah memasang 1.027 sambungan rumah air bersih gratis kepada warga di 10 desa," jelas Guntur.

Ia pun mengatakan, SR air bersih bertujuan agar masyarakat mudah mendapatkan layanan air minum serta sanitasi yang baik melalui sambungan-sambungan rumah.

Rawat Sumber Mata Air

Guntur mengungkapkan, Pemkab Banyuwangi melakukan upaya merawat sumber mata air. Ia menyebut, Banyuwangi memiliki 348 sumber mata air yang tersebar di berbagai wilayah.

"Sumber mata air itu untuk memenuhi kebutuhan air bersih konsumsi penduduk Banyuwangi yang diperkirakan mencapai 257 juta liter air per hari, bahkan kegiatan ini juga dijadikan Festival bertajuk Festival Mentari (Menjaga Mata Air) yang digelar setiap tahun," ungkapnya.

"Merawat sumber mata air menjadi keharusan agar keberlangsungannya terus terjaga dan kami juga melibatkan masyarakat pada upaya ini,” imbuh Guntur.

Di sisi lain, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi, Abdurrahman mengatakan, penilaian Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dilakukan melalui penilaian administrasi dan penilaian lapangan. Ia menyebut, penilaian lapangan dilaksanakan oleh tim penilai dari Kementrian PUPR di Banyuwangi.

“Penilaian kualitas air dilaksanakan di Sumber Mata Air Gedor di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, tim juga mengecek langsung reservoar di Kalipuro untuk melihat kondisi installasi air," katanya.

"Penilaian juga dilakukan oleh tim PUPR dengan mendatangi sejumlah warga pengguna air bersih, yakni warga pengakses air yang lokasinya tertinggi, terdekat dan terjauh dari installasi air bersih," jelas Abdurrahman.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya