Parmusi Minta PPP Segera Berbenah Pasca Tak Dapat Kursi di DPR

Plt Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Husnan Bey Fananie berharap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berbenah pasca tak lagi mendapatkan kursi di DPR RI.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Okt 2024, 22:16 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2024, 21:08 WIB
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono membuka kegiatan musyawarah kerja wilayah (Mukerwil) DPW PPP Sulawesi Utara, di Manado, Kamis (18/7/2024) (Istimewa)
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono membuka kegiatan musyawarah kerja wilayah (Mukerwil) DPW PPP Sulawesi Utara, di Manado, Kamis (18/7/2024) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Plt Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Husnan Bey Fananie berharap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berbenah pasca tak lagi mendapatkan kursi di DPR RI.

Diketahui, ormas ini merupakan kelanjutan dari Parmusi yang menjadi salah satu pendiri PPP.

Menurut dia, hal ini sangat prihatin, pasalnya bisa terlihat PPP tak merespons perubahan dalam dinamika politik Indonesia.

"Sangat prihatin, karena PPP yang merupakan satu-satunya partai berasaskan Islam di Indonesia tidak mendapatkan kursi di DPR RI padahal mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim," kata Husnan dalam keterangannya, Senin (28/10/2024).

Karena itu, dia meminta PPP sebagai sebuah partai yang mempunyai sejarah panjang, harus melakukan perubahan mendasar, terutama dalam hal pemahaman pengabdian kepada bangsa dan agama.

"Sudah seharusnya PPP melakukan perubahan mendasar dengan melakukan merevitalisasi kembali partai dan kembali kepada khittah untuk mengawal aspirasi umat Islam," jelas Husnan.

 

Perubahan Lain

Perubahan penting lainnya menurut Husnan adalah perubahan para pemimpin partai. 

Menurutnya, pemimpin partai terlena dengan pemikiran praktis yang menjadikan kekuasaan sebagai tujuan utama dalam perjuangan politik.

"Dalam perubahan tentu saja kita membahas juga orangnya. Pemimpin partai itu terlena dengan pemahaman yang kurang tepat," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya