Pelantikan Jaksa Baru, Jaksa Agung Kembali Tekankan Larangan Gaya Hidup Hedonis

Jaksa Agung menegaskan pentingnya menjaga rasa syukur, integritas, dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas penegakan hukum. Tidak ketinggalan mengingatkan para jaksa yang baru dilantik atas tiga hal.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 12 Des 2024, 12:06 WIB
Diterbitkan 12 Des 2024, 12:06 WIB
Jaksa Agung ST Burhanuddin
Jaksa Agung ST Burhanuddin. (foto: dokumentasi Kejagung)

Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung ST Burhanuddin resmi menutup Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXXI (81) Gelombang II Tahun 2024 dengan jumlah peserta 275 orang, yang dilaksanakan di Badan Diklat Kejaksaan RI, pada Rabu, 11 Desember 2024.

Dia pun menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan pelaksanaan PPPJ dan mengucapkan selamat kepada para jaksa yang baru dilantik, atas pencapaian yang telah diraih. Tidak ketinggalan apresiasi kepada seluruh jajaran Badan Diklat, pengajar, serta widyaiswara, yang telah mencurahkan dedikasi dan kerja keras untuk mencetak generasi jaksa yang berkualitas.

“Penegakan hukum tidak hanya tentang kepatuhan terhadap norma, tetapi juga harus menyentuh rasa keadilan masyarakat. Jadilah penegak hukum yang humanis dan berdedikasi,” tutur Burhanuddin dalam keterangannya, Kamis (12/12/2024).

Dia menegaskan pentingnya menjaga rasa syukur, integritas, dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas penegakan hukum. Tidak ketinggalan mengingatkan para jaksa yang baru dilantik atas tiga hal.

“Menghormati keberagaman lokal di mana pun mereka ditugaskan, sembari menjunjung nilai Tri Krama Adhyaksa. Beradaptasi dengan teknologi modern, termasuk kecerdasan buatan, untuk mendukung profesionalisme tanpa melupakan nilai-nilai etis dan hati nurani,” jelas dia.

“Menjaga pola hidup sederhana, menghindari gaya hidup hedonis, serta menjadi teladan di masyarakat,” sambung Burhanuddin.

Tingkatkan SDM

Dia juga menyatakan komitmen institusi dalam meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dan manajemen karir yang berbasis prestasi. Untuk itu, Burhanuddin mendorong para jaksa untuk terus mengasah kemampuan analitis, intelektual, dan karakter agar siap menghadapi tantangan yang semakin kompleks ke depan.

Termasuk juga mengingatkan, bahwa hidup adalah pembelajaran berkelanjutan. Sebagai penegak hukum, jaksa bertanggung jawab tidak hanya kepada institusi, tetapi juga kepada masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.

“Orang yang rendah hati adalah orang yang selalu mengucap syukur dalam segala hal dan kesempatan, dan orang yang selalu mengucap syukur dalam segala hal dan kesempatan adalah orang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa,” Burhanuddin menandaskan.

Infografis Jaksa Agung dan Wacana Kajian Hukuman Mati Koruptor. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jaksa Agung dan Wacana Kajian Hukuman Mati Koruptor. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya