Menteri Rosan Beberkan Hasil Kunjungan China, Salah Satunya Investasi Datang dari BYD

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan hasil kunjungannya ke Cina dalam rangka kemitraan investasi membuahkan hasil komitmen Rp7,46 miliar dolar dari sejumlah perusahaan raksasa.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Jan 2025, 18:15 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 18:15 WIB
Kesepakatan Kemitraan UMKM dan Usaha Besar di Era Kabinet Merah Putih Tembus Rp3,9 Triliun
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani saat membuka acara Forum Kemitraan Investasi (FKI) di Jakarta (12/12/2024).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan hasil kunjungannya ke Cina dalam rangka kemitraan investasi membuahkan hasil komitmen Rp7,46 miliar dolar dari sejumlah perusahaan raksasa.

Salah satunya tindak lanjutnya, yakni dari Build Your Dreams (BYD) yang langsung membeli tanah di Subang, Jawa Barat.

"Saya juga tadi melaporkan hasil kunjungan saya ke China selama 4-5 hari kemarin, yang di mana dari kunjungan saya ke China kita mendapatkan komitmen investasi sebesar Rp7,46 miliar dolar dari empat perusahaan, dan di saat bersamaan kita juga mendorong investasi yang masuk ke Indonesia ini untuk segera memulai investasinya," tutur Rosan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

"Seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang, diharapkan investasi untuk manufacturingnya akan dimulai pada awal tahun depan," sambungnya.

Menurut Rosan, selain bidang electric vehicle (EV), investasi yang masuk juga meliputi sektor fiberglass, PET resin, solar panel, bahkan perikanan untuk membangun sistem terintegrasi di daerah Maluku dan Papua.

"Dari perusahaan China yang melakukan joint venture dengan perusahaan di Indonesia," jelas dia.

Sebelumnya, pasca pertemuan dengan perusahaan raksasa Tiongkok di sektor ekosistem mobil listrik, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani melanjutkan pertemuan dengan 8 perusahaan pada 18-20 Desember 2024.

Dalam rangkaian lawatannya di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Menteri Rosan melaksanakan beberapa pertemuan di Hangzhou, Quzhou dan Beijing.

 

Bertemu Sejumlah Perusahaan

Pertemuan itu pun berhasil membukukan total komitmen investasi baru sebesar USD7,46 miliar atau setara dengan Rp120 triliun. Lantas, perusahaan mana saja yang berhasil ditemui?

Pertemuan di fasilitas produksi Geely Auto Group membahas potensi investasi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia.

Geely merupakan salah satu produsen otomotif global terkemuka dan pemegang saham di beberapa merek mobil terkenal Eropa, di antaranya Volvo, Daimler, dan Lotus. Di Asia Tenggara, Geely menjadi pemegang saham minoritas Proton.

Saat ini, Geely telah berkomitmen melakukan kerja sama perakitan industri mobil listrik dengan perusahaan Indonesia. "Kami menyambut baik ajakan untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia. Kami juga mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dari mulai refinery, industri baterai, dan battery recycling," jelas Vice President Geely Auto Group Song Jun.

Jun juga mengungkapkan, perusahaan yang telah berdiri lebih dari satu dekade ini juga sedang mengembangkan mobil berbahan bakar metanol dan mulai dipasarkan ke beberapa negara.

"Kami melihat, di Indonesia potensi pengembangan mobil berbahan bakar metanol sangat besar, karena Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan kita tahu bahwa metanol itu salah satunya dari sawit," ungkap Menteri Rosan.

 

Sudah Ada yang Berinvestasi di Nikel

Salah satu perusahaan yang juga dikunjungi adalah Zhenshi Holding Group Co., Ltd yang telah berinvestasi di beberapa proyek peleburan nikel, antara lain di Maluku Utara dan Morowali.

Anak perusahaan Zhenshi, yaitu Jushi Group, adalah salah satu produsen fiberglass terbesar di dunia. Jushi Group berencana melakukan investasi baru sebesar USD1 miliar (tahap pertama) di bidang industri fiberglass, dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja 4.500 orang.

"Saya mendengar pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto berencana membangun 15 juta rumah. Kami melihat ini kesempatan baik bagi kami, karena fiberglass bisa menjadi alternatif untuk atap rumah," ungkap Chairman of the Board of Zhenshi Holding Group Co. Ltd. Zhang Yuqiang.

Ke depannya, ia berharap investasinya tidak hanya satu sektor (fiberglass), tetapi juga di berbagai sektor misalnya pertanian, manufaktur, renewable energy dan lain-lain.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya