Hujan Guyur Jakarta, 2 RT di Kembangan Jakarta Barat Tergenang

Hujan yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu 8 Januari 2025 hingga Kamis (9/1/2025), menyebabkan sejumlah pintu air di Jakarta mengalami kenaikan hingga status siaga 3 atau waspada.

oleh Winda Nelfira diperbarui 09 Jan 2025, 09:05 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2025, 09:05 WIB
Cuaca Ekstrem Jakarta, Warga Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah apabila Jakarta mengalami cuaca ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Hujan yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu 8 Januari 2025 hingga Kamis (9/1/2025), menyebabkan sejumlah pintu air di Jakarta mengalami kenaikan hingga status siaga 3 atau waspada.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengatakan, hujan juga mengakibatkan terjadinya beberapa genangan di wilayah Jakarta. Per data pukul 08.00 WIB, dua rukun tetangga (RT) di Kembangan Jakarta Barat tergenang.

"BPBD mencatat genangan saat ini masih terjadi di 2 ruas jalan tergenang," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Kamis (9/1/2025).

Adapun data wilayah terdampak adalah dua ruas jalan yang terdiri dari, Jalan Strategi Raya dan di Jalan Basoka Raya, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Dua ruas jalan ini tergenang dengan ketinggian 35 cm.

"BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat," ucap Yohan.

Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. Meski begitu, masyarakat diminta agar tetap waspada dan berhati-hati.

"BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112," kata Yohan.

Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Intensitas Hujan di Jakarta

Sebanyak delapan ton garam atau natrium klorida (NaCl) disemai selama enam hari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah DKI Jakarta pada pekan terakhir 2024 menjelang tahun 2025.

"OMC yang digelar selama periode 25-31 Desember 2024 berhasil mengurangi intensitas hujan secara signifikan di wilayah Jakarta," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Rabu, 1 Januari 2025, seperti dilansir dari Antara.

OMC merupakan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Operasi tersebut dinilai menunjukkan hasil positif.

Isnawa menjelaskan, OMC digelar selama periode 25-31 Desember 2024. Selama enam hari pelaksanaan, OMC melibatkan total 10 sorti penerbangan dengan durasi 19 jam 36 menit.

"Sebanyak 8.000 kilogram bahan semai NaCl digunakan untuk penyemaian awan," kata dia.

Isnawa mengatakan, meskipun tidak ada kegiatan penerbangan pada tanggal 27 Desember, hasil yang dicapai selama periode ini menunjukkan penurunan signifikan dalam curah hujan.

Data hujan aktual yang diperoleh dari satelit GSMap menunjukkan bahwa curah hujan di Jakarta selama periode OMC berkisar antara 0 hingga 40 mm per hari, dengan puncak curah hujan mencapai 40 mm per hari pada 25 Desember 2024.

"Sebelum pelaksanaan OMC, curah hujan tercatat sebesar 17.8 mm pada tanggal 24 Desember. Selama OMC, curah hujan maksimum tercatat sebesar 68 mm, tanpa adanya curah hujan yang melebihi 100 mm," katanya.

Kurangi Intensitas Hujan hingga 38 Persen

Isnawa mengatakan bahwa hasil analisis menunjukkan, OMC berhasil mengurangi intensitas hujan sebesar 38 persen dari prediksi berdasarkan data GSMap dan 28 persen dari prediksi GFS terhadap data penakar curah hujan aktual.

"Ini merupakan pencapaian yang signifikan dalam upaya mitigasi bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta," ujarnya.

OMC ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan dan keselamatan masyarakat terhadap bencana alam.

Ia berharap keberhasilan ini dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan teknologi modifikasi cuaca yang lebih efektif di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya