Menteri Fadli Zon Sebut Indonesia Punya Modal Budaya yang Kuat

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, jika melihat lukisan purba pada gua prasejarah di Maros dan Pangkep, tersadar Indonesia memiliki modal budaya yang kuat lantaran lebih tua dibandingkan Eropa.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 16 Jan 2025, 19:03 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 19:03 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam acara "Bincang Budaya Universitas Kebudayaan" hasil kerja sama Kementerian Kebudayaan dengan Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Makassar.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam acara "Bincang Budaya Universitas Kebudayaan" hasil kerja sama Kementerian Kebudayaan dengan Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Makassar. (Foto: Kementerian Kebudayaan).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, jika melihat lukisan purba pada gua prasejarah di Maros dan Pangkep, tersadar Indonesia memiliki modal budaya yang kuat lantaran lebih tua dibandingkan Eropa.

Hal ini disampaikan dalam acara "Bincang Budaya Universitas Kebudayaan" hasil kerja sama Kementerian Kebudayaan dengan Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Makassar, Rabu 15 Januari 2025.

Hadir dalam acara ini Rektor dan para dekan UNHAS, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi serta pejabat di lingkungan Kementerian Kebudayaan, serta mahasiswa.

Menurut Fadli Zon, Hasil penelitian dengan uranium series yang dipublikasikan pada tahun 2014, gambar prasejarah di Perancis dan Spanyol berusia berusia 30.000-35.000 tahun, sementara lukisan purba pada gua prasejarah di Maros dan Pangkep berumur 40.000 hingga 39.000 tahun.

"Saya kira ini satu bukti yang sangat otentik bahwa sudah ada peradaban yang kuat (di Indonesia)," kata dia dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

Politikus Gerindra ini menuturkan, di era informas yang disrupsi teknologi dan budaya lintas batas memunculkan tantangan yaitu bagaimana mempertahankan dan memanfaatkan kebudayaan untuk tetap relevan tanpa kehilangan akarnya. 

Karenanya, lanjut Fadli, dia melihat negara lain menjadikan budaya sebagai pondasi, di mana memperlihatkan aspek tangible (nyata) kebudayaan mereka melalui museum dan perpustakaan.

Menurut dia, mereka menjadikan hasil kebudayaannya itu sebagai bagian dari perjalanan peradaban mereka.

"Sedangkan kita belum sampai pada luxury (kemewahan) dalam melihat kekayaan budaya kita sendiri," ungkap Fadli.

 

Harus Ada Langkah Nyata

Fadli pun menceritakan kunjungannya ke Makassar dengan mendatangi taman arkeologi Leang Leang. Menurutnya situs ini luar biasa.

"Harus ada satu promosi, harus ada narasi literasi yang kuat terhadap bukti-bukti jejak peradaban purba di Indonesia yang menunjukkan bahwa kita ini selain kaya dan mega diversity, kita juga peradaban yang tertua di dunia," jelas dia.

"Terkait hal tersebut, bisa menjadi titik keberangkatan untuk melakukan reinventing Indonesian identity (menemukan kembali identitas kebudayaan). Kita jadikan kebudayaan sebagai satu kekuatan 'The Power of Culture' di dalam membangun dan membentuk proses karakter dan national building kita," sambungnya.

Fadli pun mendorong UNHAS tidak hanya menjadi pelopor dalam penelitian budaya, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga situs-situs penting. Kerangka manusia yang diteliti oleh UNHAS menjadi salah satu bukti kontribusi ilmiah yang luar biasa.

Oleh karena itu, Ia mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi, baik melalui kerja sama antarinstansi maupun dengan sektor swasta.

"Ke depan, kita harus mendorong kolaborasi lebih erat antara Kementerian Kebudayaan, perguruan tinggi, dan pihak swasta melalui program public-private partnership. Ini menjadi langkah strategis dalam pelestarian budaya di era globalisasi," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Rektor UNHAS, menyampaikan jika kedatangan Menteri Kebudayaan menjadi penyemangat untuk UNHAS bisa berkontribusi terhadap perkembangan budaya tanah air.

Adapun, Prof Jamaluddin juga menyampaikan harapannya kepada Menteri Kebudayaan tentang perlunya museum modern di UNHAS untuk menjaga budaya dan peradaban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya