Menbud Sambut Positif Penyerahan Koleksi Lampu Antik untuk Memperkuat Memori Kolektif Bangsa

Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada dr. FX. Hanny Suwandhi dan Han Kumaheri, yang didaulat sebagai Penulis Buku Pertama di Indonesia dan Dunia Internasional (50 Tahun Terakhir).

oleh Putu Merta Surya Putra Diperbarui 25 Mar 2025, 08:35 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 08:35 WIB
Pendiri MURI, Jaya Suprana bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyerahkan piagam penghargaan dan medali kepada dr. FX. Hanny Suwandhi sebagai Penulis Buku Pertama di Indonesia dan Dunia Internasional (50 Tahun Terakhir).
Pendiri MURI, Jaya Suprana bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyerahkan piagam penghargaan dan medali kepada dr. FX. Hanny Suwandhi sebagai Penulis Buku Pertama di Indonesia dan Dunia Internasional (50 Tahun Terakhir). (Foto: Dokumentasi Kementerian Kebudayaan).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada dr. FX. Hanny Suwandhi dan Han Kumaheri, yang didaulat sebagai Penulis Buku Pertama di Indonesia dan Dunia Internasional (50 Tahun Terakhir).

Dalam acara yang dilaksanakan di bilangan Jakarta Selatan itu, turut dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan, Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya Basuki Teguh Yuwono, serta Pendiri MURI Jaya Suprana.

Hanny Suwandhi dalam kesempatan tersebut menceritakan proses penulisan buku yang ia tulis bersama Han Kumaheri, yang dimulai dari kecintaannya terhadap lampu-lampu kuno, khususnya lampu dari era Barok yang diperkenalkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

"Melalui acara ini saya juga sekaligus ingin menyampaikan kepada Menteri Kebudayaan, bahwa akan menyerahkan sebagian koleksi yang saya miliki kepada negara, agar koleksi-koleksi ini dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya," kata dia dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/3/2025).

Sementara, Fadli Zon mengungkapkan rasa kagumnya terhadap ketekunan dr. Hanny dalam mengoleksi lampu antik.

"Jadi luar biasa Pak Hanny ketekunannya untuk mengoleksi lampu dari masa ke masa atau terutama pada zaman Barok, dengan Hindia Belanda dan kemudian dibukukan. Saya sudah lihat bukunya. Ini sebuah usaha yang menurut saya memang lahir dari sebuah passion," ungkap dia.

 

Beri Apresiasi

Politikus Gerindra itu mengapresiasi niat Hanny untuk menyumbangkan sebagian koleksi lampunya ke Museum Nasional Indonesia.

"Jadi harapannya nanti ada lampu-lampu klasik yang ada di ruangan (Museum Nasional Indonesia). Sebagian ditempatkan supaya ada variasi, bahwa koleksi lampu-lampu antik itu juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Terima kasih Pak Hanny, saya sampaikan atas nama pemerintah dan atas nama Kementerian kebudayaan," ucapnya. 

"Sekaligus selamat atas penganugerahan Rekor MURI. Pak Jaya ini luar biasa, memberikan banyak inspirasi bagi orang Indonesia untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, dan terpacu untuk menciptakan sesuatu yang baru," sambung Fadli Zon.

Pendiri MURI, Jaya Suprana, pun menyerahkan piagam penghargaan dan medali kepada dr. FX. Hanny Suwandhi sebagai Penulis Buku Pertama di Indonesia dan Dunia Internasional (50 Tahun Terakhir).

Dalam kesempatan tersebut, Jaya Suprana menyampaikan bahwa penyerahan koleksi kepada negara dan apresiasi dari negara merupakan salah satu perwujudan harapan yang dijembatani oleh MURI.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya