Gibran Kembali Tinjau Makan Bergizi Gratis, Kini di SMP Hang Tuah 1 dan 2 Jakarta

Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka kembali meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah.

oleh Winda Nelfira Diperbarui 22 Jan 2025, 17:41 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 17:41 WIB
Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka kembali meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka kembali meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (22/1/2025) di SMP Hang Tuah 2 dan SMA Hang Tuah 1 di Komplek Seskoal Cipulir, Jakarta. (Foto: Dokumentasi BPMI Setwapres).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka kembali meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah.

Pada Rabu (22/1/2025) ini, Gibran berkunjung ke SMP Hang Tuah 2 dan SMA Hang Tuah 1 di Komplek Seskoal Cipulir, Jakarta.

Berdasarkan keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden (BPMI Setwapres), Gibran mengunjungi langsung kelas-kelas saat peserta didik sedang makan siang.

Adapun menu yang disajikan di SMP Hang Tuah 2 dan SMA Hang Tuah 1 di Komplek Seskoal Cipulir, Jakarta meliputi nasi putih, telur, tempe, tumis sayur, dan buah jeruk. Kombinasi ini diklaim kaya nutrisi, seperti serat, protein, vitamin, dan mineral.

Gibran berharap, para siswa konsisten menjaga pola makan sehat, tidak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah. Sebab, dia menyebut, mempertahankan kebiasaan pola makan sehat berkorelasi positif dengan kualitas hidup yang sehat.

“Wapres menekankan pentingnya memilih makanan bergizi seimbang untuk menunjang pertumbuhan, meningkatkan konsentrasi belajar, dan mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan pola makan yang kurang baik,” demikian keterangan pers BPMI Setwapres tersebut, diterima Rabu (22/1/2025).

Lebih lanjut, Gibran ingin melalui program MBG masyarakat dapat memahami pentingnya asupan makanan sehat sebagai investasi kesehatan jangka panjang.

Salah seorang peserta didik di kelas IX, Livia mengatakan, program makan bergizi gratis tidak hanya bermanfaat untuk menghemat uang jajannya, tetapi juga membantunya untuk konsisten mempertahankan pola makan sehat.

“Terima kasih karena makan siangnya sangat bermanfaat,” ujar Livia.

Pada kesempatan ini, Gibran didampingi Kepala Sekolah SMP Hang Tuah 2 Aris Supriyanto, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Hang Tuah 1 Teguh Adriana, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Hang Tuah 1 Ainul Yakin.

Istana: Makan Bergizi Gratis adalah Program Multidekade

Pemerintah menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Juru Bicara Kantor Kepresidenan, Philips Vermonte, menyebut MBG sebagai program kerja multi-dekade yang akan membuka peluang pengembangan di masa depan.

"Anggaran tahun 2025 yang jelas adalah Rp 71 triliun, sehingga ini adalah komponen yang akan dicapai untuk tahun ini. Program ini kan program yang bukan multiyears lagi, tetapi multidecade, sehingga mungkin bisa bertambah," ujar Philips saat meninjau program MBG di SLB Negeri 5, Jakarta Barat, Selasa, (21/08/2023).

Philips menegaskan bahwa MBG dirancang untuk menjawab tantangan gizi masyarakat secara berkelanjutan. Dengan visi jangka panjang, program ini memungkinkan pengembangan lebih lanjut, baik melalui peningkatan anggaran dari pemerintah maupun dengan melibatkan partisipasi masyarakat, swasta, hingga BUMN.

"Kalau kemudian ada ekonomi lokal, ada dukungan dari masyarakat, mungkin korporasi, mungkin BUMN, dan lain-lain, tentu saja itu akan menjadi sesuai ketika dia berjalan," katanya.

Meskipun demikian, Philips menekankan bahwa hingga saat ini, pendanaan utama masih bersumber dari APBN. "Dana tambahan kan sedang dibicarakan. Kalau dibicarakan dengan DPR dan lain-lain itu akan menjadi keputusan pemerintah dengan DPR yang akan menyetujui. Tetapi yang jelas tahun ini Rp 71 triliun," jelas Philips seperti dikutip dari Antara.

Target Penerima Manfaat Meningkat Bertahap

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan alokasi anggaran Rp71 triliun pada tahun 2025 dirancang untuk menjangkau penerima manfaat secara bertahap melalui ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Mulai Januari hingga April 2025, BGN menargetkan melayani 3 juta penerima manfaat melalui 937 SPPG. Jumlah ini akan terus meningkat pada tahap berikutnya," ujar Dadan.

Pada periode April hingga Agustus 2025, jumlah penerima manfaat akan bertambah hingga 6 juta orang yang dilayani melalui 2.000 SPPG. Kemudian, pada tahap akhir, yakni dari Agustus hingga Desember 2025, targetnya akan diperluas menjadi 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat dengan dukungan 5.000 SPPG di berbagai wilayah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya