Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan atensi khusus terkait kebijakan bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai BUMN saat mudik Lebaran 2025.
Dia mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dan Kementerian BUMN terkait kebijakan WFA. Sementara kebijakan WFA bagi pegawai swasta, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan berbicara dengan para pengusaha.
Baca Juga
"Beliau (Presiden) sudah memberi petunjuk, nanti kita koordinasi dengan Kemenpan RB terkait dengan untuk ASN, kemudian pegawai BUMN nanti kita akan koordinasi dengan Kemenpan RB, kemudian dengan BUMN, Kementerian BUMN," kata Dudy usai rapat bersama Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Advertisement
"Untuk swastanya, saya sudah bicara dengan Kemenaker, nanti Kemenaker akan bicara dengan pengusaha," sambungnya.
Dia menyampaikan keputusan soal kewajiban WFA bagi ASN dan pegawai BUMN menjelang Lebaran akan ditentukan Kemenpan-RB. Namun, Dudy menekankan pentingnya penerapan WFA menjelang Lebaran untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
"Nanti tergantung dari Kemenpan RB ya. Tapi harapannya WFA itu untuk mengurai jangan sampai terjadi kemacetan," ujar Dudy.
Â
Usulan Kebijakan Masa Angkutan Lebaran 2025
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan sejumlah usulan kebijakan masa angkutan Lebaran 2025. Termasuk skenario Work From Anywhere (WFA), di samping melakukan koordinasi dan antisipasi lokasi kemacetan mudik Lebaran 2025 di jalur arteri, khususnya arah Jakarta menuju Jawa Tengah.
Usulan ini diberikan dalam rapat koordinasi persiapan Angkutan Lebaran 2025 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, serta para pemimpin daerah secara virtual, Senin (17/2/2025).
Skema WFA, menurut Menhub, perlu dilakukan mengingat adanya momen dua hari besar yang berdekatan, yakni Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri, yang diprediksi jatuh pada 31 Maret-1 April 2025.
Â
Advertisement
Pertimbangkan Tren Pergerakan Masyarakat
Menhub menilai, kebijakan ini diperlukan guna mempertimbangkan tren pergerakan masyarakat pada saat mudik yang cukup banyak.
"Maka kami rekomendasikan pemerintah bisa menerapkan WFA mulai tanggal 24 Maret 2025. Sehingga kami harapkan tidak terjadi kepadatan mobilitas yang begitu tinggi sebelum lebaran," kata Menhub.
Pengaturan lalu lintas jalan dan penyeberangan selama masa angkutan Lebaran 2025, di antaranya penyediaan angkutan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, dan sistem ganjil genap. Kemudian, pembatasan penggunaan sepeda motor, pembatasan angkutan penyeberangan, diskon tarif jalan tol, serta alih fungsi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) menjadi rest area sementara.
