Kelebihan Listrik, Pakistan Mau Kembangkan Tambang Bitcoin

Pemerintah Pakistan saat ini tengah berunding dengan sejumlah perusahaan pertambangan Bitcoin untuk memanfaatkan kelebihan listrik, khususnya di wilayah dengan kapasitas yang melimpah.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 13 Apr 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2025, 06:00 WIB
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pakistan tengah menjajaki untuk mengembangkan tambang Bitcoin dan pusat data Artificial Intelligence (AI). Langkah ini untuk menjadi jalan keluar memanfaatkan kelebihan listrik.

Selain itu, rencana pengembangan tambang Bitcoin dan pusat data AI ini juga untuk mendorong inovasi, meningkatkan ekspor, dan menciptakan lapangan kerja di sektor teknologi melalui regulasi kripto dan dukungan infrastruktur.

Dikutip dari news.bitcoin.com, Minggu (13/4/2025), Kepala Dewan Kripto Pakistan Bilal Bin Saqib menjelaskan, Pakistan tengah mencari pusat data penambangan bitcoin dan kecerdasan buatan (AI) sebagai solusi untuk kelebihan energi dan tantangan ekonominya.

Pemerintah Pakistan saat ini tengah berunding dengan sejumlah perusahaan pertambangan Bitcoin untuk memanfaatkan kelebihan listrik, khususnya di wilayah dengan kapasitas yang melimpah.

Dengan meningkatnya adopsi energi surya dan infrastruktur listrik tradisional yang tertekan, Pakistan melihat penambangan kripto sebagai peluang baru untuk memonetisasi kelebihan listrik sekaligus mendorong inovasi dalam ekonomi digital.

Pendiri Binance Changpeng Zhao saat ini telah bergabung dengan Dewan Kripto Pakistan sebagai penasihat strategis.

Perannya meliputi pemberian nasihat tentang infrastruktur blockchain, kerangka regulasi, dan inisiatif nasional seperti mata uang digital dan pendidikan pemuda dalam teknologi blockchain dan AI.

Meskipun tidak memiliki regulasi formal, Pakistan berada di peringkat 10 besar negara pengadopsi kripto global, dengan 15–20 juta pengguna. Negara ini juga membanggakan ekonomi lepas terbesar ketiga di dunia, yang membuatnya siap untuk inovasi teknologi finansial dan blockchain.

Saqib menekankan pentingnya kotak pasir regulasi untuk menguji solusi kripto dengan aman dan menyerukan peningkatan keterampilan pemuda Pakistan untuk meningkatkan ekspor dan memposisikan negara tersebut sebagai pusat teknologi global.

Pakistan Siapkan Regulasi Kripto untuk Tarik Investor Asing

Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, Pemerintah Pakistan saat ini tengah merancang kerangka hukum untuk mengatur kripto. Inisiatif ini dipimpin oleh Bilal bin Saqib, CEO Pakistan Crypto Council, yang bekerja sama dengan Menteri Keuangan Muhammad Aurangzeb.

Menurut Saqib, regulasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan investasi yang lebih menarik bagi perusahaan global. 

"Pakistan tidak akan tinggal diam lagi; kami ingin menarik investasi internasional karena Pakistan adalah pasar berbiaya rendah dan bertumbuh pesat," ujarnya, dikutip dari Coinmarketcap, Minggu (23/3/2025).

Sebelumnya, pemerintah Pakistan lebih banyak bersikap skeptis terhadap kripto. Namun, dengan meningkatnya penerimaan global terhadap aset digital, negara ini kini berusaha mengikuti jejak wilayah lain yang telah berhasil memanfaatkan regulasi kripto untuk menarik investasi.

Dampak Regulasi Pakistan terhadap Kripto

Meskipun langkah Pakistan menuju regulasi kripto dianggap sebagai perkembangan positif, analis memperkirakan, dampaknya terhadap harga Bitcoin dan mata uang digital lainnya masih terbatas.

Tren global masih menjadi faktor utama yang menentukan fluktuasi harga, sehingga berita regulasi dari Pakistan belum memberikan dampak besar secara langsung.

Namun, para pakar percaya dalam jangka panjang, langkah ini dapat meningkatkan keterlibatan keuangan masyarakat dan mendorong inovasi teknologi di Pakistan. 

Negara-negara lain yang menerapkan regulasi yang jelas, seperti Dubai dan Singapura, telah berhasil meningkatkan kepercayaan investor dan mempercepat pertumbuhan sektor kripto mereka. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya