Cegah 'Masuk Angin', Wanbin Demokrat Usul Konvensi Dilembagakan

"Justru menurut saya (konvensi) harus dilembagakan. Jadi Ketua Umum tidak memonopoli Capres," kata Hayono Isman.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jul 2013, 04:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2013, 04:30 WIB
hayono-isman-demokrat-130319b.jpg
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, mengusulkan konvensi yang akan digelar partainya harus dilembagakan. Menurutnya, pelembagaan Konvensi penjaringan Capres perlu dilakukan untuk mencegah monopoli Ketua Umum.

Dengan pelembagaan, hal itu dapat membantah Konvensi Demokrat adalah konvensi 'masuk angin' dan membuang kebiasaan di Indonesia bahwa Ketum selalu jadi Capres.

"Justru menurut saya (konvensi) harus dilembagakan. Jadi Ketua Umum tidak memonopoli Capres. Karena kebiasaan di Indonesia kalau jadi Ketum itu pasti ingin jadi Capres," kata Hayono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Meskipun dilembagakan, Ia menambahkan Konvensi partai Demokrat, tetap pada koridor utamanya, yaitu terbuka bagi semua. Baik kader, maupun non kader. Dengan catatan, peserta Konvensi adalah mereka yang lolos Komite Seleksi. "Di konvensi semua sama, tidak ada pelayanan istmewa kepada siapapun," tegas Hayono.

Menurut dia, semua punya peluang yang sama, karena Konvensi dibuka secara jernih dan adil untuk dapat Presiden dari partai Demokrat.

Sedangkan, untuk calon peserta istimewa dari keluarga Cikeas, Pramono Edhie Wibowo, yang juga menjadi anggota Dewan Pembina partai Demokrat, Hayono tidak bercerita banyak. Menurutnya, partai Demokrat menempat Pramono dalam jajaran elit partai atas dasar pertimbangan pengalaman Pramono sebagai mantan KSAD.

"Kita perlu orang yang memahami TNI, Pak Pramono sebagai mantan KSAD dan ahli TNI kita perlu," kata dia.

Perlu kader elit dari berbagai latar belakang, kata Hayono, karena di dalam Dewan Pembina partai Demokrat, juga terdapat orang yang paham ekonomi, budaya, dan pendidikan. "Kita harus lengkap," ujar Hayono.

"Tentunya, sekaligus mengisi kekosongan Pak Suady, yang pindah ke Dewan Kehormatan," imbuh Hayono.

Partai Demokrat, dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2014, menggunakan strategi konvensi untuk menjaring calon, yang akan diusung. Sejumlah nama telah bermunculan untuk turut dalam konvensi itu. Dari internal partai Demokrat, Wakil Ketua Majelis Tinggi, Marzuki Alie, telah menyatakan kesiapannya.

Selain itu, dari keluarga Cikeas yang juga telah bergabung dengan Demokrat, Pramono Edhie Wibowo menyatakan kesiapannya. Dari jajaran kabinet, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan juga turut meramaikan bursa pencalonan presiden itu.

Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menyebut konvensi partai Demokrat seperti 'masuk angin'. Menurutnya konvensi itu hanya sebuah formalitas, karena sebenarnya SBY telah memiliki calon tersendiri, yang akan diselipkan dalam Konvensi. (Adi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya