Trauma Gempa Aceh, Maida-Megawati Tak Mau Dirawat Dalam Ruangan

Mereka menempati pengungsian di sebuah rumah sakit, pasca-gempa dahsyat yang melanda dua kabupaten Aceh pada selasa 2 Juli.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jul 2013, 08:21 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2013, 08:21 WIB
gempa-aceh-bumi-130705a.jpg
Para korban gempa Aceh Tengah dan Benermeriah masih trauma. Mereka menempati pengungsian di sebuah rumah sakit, pasca-gempa dahsyat yang melanda dua kabupaten itu pada selasa 2 Juli.

Pantauan Liputan 6 SCTV, Jumat (5/7/2013), salah satu yang belum hilang rasa traumanya pasca-gempa Selasa lalu adalah warga bernama Maida Jumani.

Entah berapa kali lagi Maida Jumani harus keluar masuk ruangan perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon Aceh Tengah. Warga Gunung Bukit Kecamatan Pinangan itu sudah bolak-balik berkali-kali, karena tak mau dirawat di dalam ruangan perawatan.

“Saya masih takut ketika mengingat saat tembok menimpa kaki saya,” ujar Maida.

Pasca-gempa itu, Maida menderita luka robek di bagian kaki kirinya dan belum pulih hingga kini.

Maida pun menuturkan peristiwa gempa siang bolong yang terjadi di kampung halamannya itu.
 
"Selasa siang adalah hari yang gelap bagi saya, saya tertimpa beton yang runtuh hanya beberapa detik digoyang gempa," papar Maida.

Wanita berusia 26 tahun itu mengaku kaget, dan berusia keluar dari kamar tidurnya saat sedang tidur siang.

"Saya berusaha lari keluar, tapi terlambat karena runtuhan tembok telah mengenai kaki kiri saya," urai Maida..
 
Selain Maida, trauma juga masih dirasakan Megawati, warga Kaya Ketol Kecamatan Ketol Aceh Tengah. Tak jauh berbeda dengan Maida, Megawati juga tak mau dirawat di dalam ruangan RSUD Datu Beru Takengon.

Ia mengutarakan hanya berani dirawat di luar ruangan. Meskipun kondisi cuaca di luar RSUD itu dingin, namun dirinya memilih berada di luar ruangan.

Menurut Megawati masih trauma karena kehilangan putrinya, gempa Selasa lalu berbeda dengan gempa sebelumnya dan menyebabkan dirinya mengalami patah paha kanan.

”Tak pernah alami gempa seperti itu. Seperti ada letusan dari bawah tanah. Barang di lantai terbang ke atas," kenang Megawati saat ditemuai di RSUD Datu Beru, Takengon, Aceh Tengah.
 
Gempa besar dan susulan yang terjadi beberapa kali di Aceh Tengah dan Bener Meriah membuat sejumlah pasien dirawat di luar ruangan. Kondisi ruang perawatan rumah sakit yang juga mengalami kerusakan akibat diguncang gempa 6,2 SR, membuat pihak rumah sakit dan pasien khawatir jika tembok bangunan akan runtuh dan mengenai pasien.

Selain di RSUD Datu Beru, korban gempa 6,2 SR yang mengguncang Aceh juga mengungsi di 35 tempat pengungsian lainnya.

Sejauh ini, korban meninggal akibat gempa tersebut mencapai 30 orang. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya