Kerusuhan dan pembakaran oleh narapidana terjadi LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, pada Kamis 11 Juli, kemarin. Ratusan napi berhasil kabur, sementara 2 ribuan lainnya kini menguasai lapas.
"Situasi sementara kondusif, tapi kita tidak bisa masuk," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Jumat (12/7/2013).
Ia menjelaskan, polisi tidak bisa masuk ke dalam lapas karena ribuan napi yang ada tengah bersiap melakukan perlawanan. "Mereka akan melakukan perlawanan. Di dalam lapas masih ada 2 ribuan napi," ujar Heru.
Untuk mengantisipasinya, ada 950 petugas gabungan yang dikerahkan mengamankan LP Tanjung Gusta. Petugas tersebut terdiri dari 500 personel TNI, 400 personel polisi dan 50 personel LP.
Kaburnya para napi itu akibat terjadinya kerusuhan dan pembakaran LP Tanjung Gusta pada Kamis 11 Juli pukul 18.30 WIB kemarin. Diperkirakan sekitar 200 napi melarikan diri, termasuk beberap tahanan kasus terorisme.
"(Kerusuhan dan pembakaran) diduga dipicu oleh matinya listrik lalu mereka kesulitan air dan mengamuk," jelas Heru.
Menurut Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, berdasarkan laporan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), jumlah hunian di Lapas Tanjung Gusta per 11 Juli 2013 mencapai 2.600 orang. Jumlah itu terdiri dari 2.594 orang napi dan 6 orang tahanan. "Jumlah itu melebihi kuota sampai 247% dari kapasitas maksimal lapas yang seharusnya hanya 1054 orang," kata Denny semalam. (Mut)
"Situasi sementara kondusif, tapi kita tidak bisa masuk," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Jumat (12/7/2013).
Ia menjelaskan, polisi tidak bisa masuk ke dalam lapas karena ribuan napi yang ada tengah bersiap melakukan perlawanan. "Mereka akan melakukan perlawanan. Di dalam lapas masih ada 2 ribuan napi," ujar Heru.
Untuk mengantisipasinya, ada 950 petugas gabungan yang dikerahkan mengamankan LP Tanjung Gusta. Petugas tersebut terdiri dari 500 personel TNI, 400 personel polisi dan 50 personel LP.
Kaburnya para napi itu akibat terjadinya kerusuhan dan pembakaran LP Tanjung Gusta pada Kamis 11 Juli pukul 18.30 WIB kemarin. Diperkirakan sekitar 200 napi melarikan diri, termasuk beberap tahanan kasus terorisme.
"(Kerusuhan dan pembakaran) diduga dipicu oleh matinya listrik lalu mereka kesulitan air dan mengamuk," jelas Heru.
Menurut Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, berdasarkan laporan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), jumlah hunian di Lapas Tanjung Gusta per 11 Juli 2013 mencapai 2.600 orang. Jumlah itu terdiri dari 2.594 orang napi dan 6 orang tahanan. "Jumlah itu melebihi kuota sampai 247% dari kapasitas maksimal lapas yang seharusnya hanya 1054 orang," kata Denny semalam. (Mut)