Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka turut merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada hari ini, Rabu (5/6/2024), perusahaan teknologi Hikvision menanam 1.000 bibit mangrove di Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Penanaman mangrove berkolaborasi dengan salah satu platform kolaborasi untuk penghijauan Indonesia, LindungiHutan. Dengan penanaman mangrove di Pulau Pari tersebut, Hikvision menjadi satu dari 55 ribu mitra Sahabat Alam dengan titik penghijauan lebih dari 50 titik di seluruh Indonesia.
Aksi mengurangi emisi karbon dengan menanam mangrove ini ditempuh Hikvision untuk berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat.
Advertisement
"Penanaman mangrove ini dihadiri oleh tim kami dari Hikvision. Hadir pula pemangku kepentingan dan mitra kami, yakni perwakilan dari Zhejiang Chamber of Commerce, China Unicorn, Shan Hai Map, dan lainnya. Mereka sangat antusias dan ikut bangga dapat menjadi bagian dari kontribusi untuk lingkungan hidup di Pulau Pari," ujar Country Manager Hikvision Indonesia Michael Chen melalui keterangan tertulis, Rabu (5/6/2024).
Perusahaan teknologi yang juga mengembangkan AIoT atau penggabungan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) tersebut juga ingin penanaman pohon ini menjadi inspirasi bagi internal karyawan agar mendukung keberlanjutan.
"Hikvision hadir untuk melayani masyarakat dan menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang. Oleh karenanya, kami terus mengambil upaya konkret untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Kami juga ingin memotivasi karyawan untuk bahu-membahu berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat," ucap Michael Chen.
Akan Terus Lakukan Pembangunan Berkelanjutan
Langkah ke depan, lanjut dia, Hikvision mengaku akan mengintegrasikan tanggungjawab sosial perusahaan dengan filosofi pembangunan berkelanjutan.
"Kedua upaya tersebut juga akan diformulasikan dengan inovasi teknologi, sehingga Hikvision dapat meraih reputasi sebagai perusahaan teknologi global yang disegani," jelas Michael Chen.
Berdasarkan penelitian The Center for International Forestry Research (CIFOR), hutan mangrove Indonesia disebut menyimpan lima kali karbon lebih banyak per hektar dibandingkan dengan hutan tropis dataran tinggi.
Oleh karena itu, penanaman mangrove menjadi salah satu langkah strategis yang dapat dipilih pemangku kepentingan untuk mengurangi emisi karbon.
Selain menyerap karbon, hutan mangrove juga berperan mengembalikan keseimbangan makhluk hidup di pesisir. Hutan mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan.
Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruang lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung.
Advertisement
Hari Lingkungan Hidup Sedunia Diperingati Tiap 5 Juni
Sebelumnya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day diperingati setiap 5 Juni. Ada banyak cara sederhana untuk merayakan peringatan ini.
Mengacu pada laman The United Nations Environment Programme (UNEP), tema besar Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 adalah 'Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan Terhadap Kekeringan'.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia mengusung tema 'Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan' pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.
Berikut beberapa cara sederhana untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia:
1. Menanam Pohon
Salah satu cara untuk berkontribusi dalam perayaan ini adalah dengan menanam pohon. Aksi ini sekaligus sebagai cara membangkitkan kesadaran tentang pentingnya alam dan penghijauan.
2. Membersihkan Lingkungan
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan lingkungan dan membuang semua sampah. Selain di sekitar rumah, aksi ini juga bisa dilakukan bersama-sama di pantai hingga sungai.
3. Menerapkan 3R
Langkah sederhana yang juga bisa dijadikan kebiasaan berlanjutan adalah menerapkan 3R, yakni pengurangan limbah (reducing waste), penggunaan kembali (reusing), serta daur ulang sumber daya dan produk (recycling).
Prinsip ini bisa dilakukan dengan cara memilih untuk menggunakan barang-barang dengan hati-hati dan bijaksana agar dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, menggunakan barang atau bagian dari barang yang masih dapat digunakan, serta mengubah bahan limbah menjadi bahan dan benda baru.