Selain Thurman, 3 Pegawai Lapas Narkotika Cipinang Di-nonjob-kan

Vanny Rossyane mengaku pernah 'berpesta' seks dan narkoba dengan terpidana mati kasus narkotika Freddy Budiman di dalam ruang lapas Cipinang

oleh Oscar Ferri diperbarui 27 Jul 2013, 13:14 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2013, 13:14 WIB
lapas-cipinang130725b.jpg
Kementerian Hukum dan HAM mencopot Kepala Lapas Klas IIA Narkotika Cipinang, Thurman Saud Hutapea. Hal itu terkait dengan dugaan adanya pemberian fasilitas khusus kepada terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman.

Selain Thurman, ada tiga pegawai lainnya yang turut di-nonjob-kan atau dibebastugaskan dari jabatannya di Lapas Narkotika Cipinang. "Ada tiga lagi yang di-nonjob-kan," kata sumber Liputan6.com di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Sabtu (27/7/2013).

Menurutnya, tiga pegawai itu yakni, 2 menjabat kepala seksi, dan satu sebagai kepala sub seksi. Ketiganya mengikuti Thurman digeser dari jabatannya yang sekarang.

"Mereka ditarik ke Kantor Wilayah Kemenkum HAM," ucapnya.

Namun, dia tidak menjelaskan detil identitas ketiga pegawai yang ikut dinonjobkan terkait kasus dugaan pemberian fasilitas khusus kepada Freddy ini. "Namanya saya kurang paham," kata dia.

Sebelumnya, model majalah pria dewasa Vanny Rossyane mengaku pernah 'berpesta' seks dan narkoba dengan terpidana mati kasus narkotika Freddy Budiman di dalam salah satu ruang di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta.

"Saya datang pukul 11.00 WIB, terus di dalam ruangan kepala lapas itu sampai sekitar pukul 17.00 WIB. Kami lalu bercinta dan menggunakan sabu," tutur Vanny dalam wawancara dengan Liputan6.com.

"Ada 2 kamar, kami suka pindah-pindah. Salah satunya adalah ruang kepala penjara (Kalapas)," lanjut Vanny.

Freddy Budiman (37) divonis mati pada 15 Juli oleh majelis hakim yang diketuai Haswandi. Di persidangan, Freddy terbukti sebagai otak penyelundupan dari 1 juta lebih pil ekstasi dari Sen Chen, China, ke Jakarta. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya