Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menyatakan, pihaknya telah mengevaluasi pelaksanaan pemilu pascareformasi 1998 terkait angka parsipasi masyarakat dalam pemilu. Menurutnya, ada penurunan angka partisipasi masyarakat hingga 21% dari pemilu 1999 sampai 2009 lalu.
Gamawan menjelaskan, pada Pemilu 1999 lalu tinggat partisipasi masyarakat mencapai 92%. Namun pada Pemilu 2009, partisipasi masyarakat hanya mencapai 71%.
Karena itu, Kemendagri menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dengan mengundang penyelenggara pemilu dan pihak keamanan hingga tingkat daerah.
"Ada keinginan pemerintah untuk mengangkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2014," kata Gamawan di acara Rakornas Persiapan Pemilu 2014 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Gamawan menjelaskan, Rakor yang mengundang sebagian pihak dalam pelaksana Pemilu 2014 ini sebagai sarana mendukung pemilu yang lebih demokratis, aman, dan tentram serta dapat terpilihnya wakil-wakil yang berkualitas dan berintegritas. Karena itu pihaknya memberikan dukungan kepada penyelenggara pemilu sehingga partisipasi masyarakat menjadi semakin baik dan kehidupan demokrasi menjadi semakin sehat.
"Karena itu kita kumpulkan aparat keamanan di tinggat daerah, pemda, dan KPU, Bawaslu untuk mendukung sosialisasi pemilu di daerah serta mendukung anggaran pelaksanaan pemilu di daerah dalam hal sosialisasi," imbuh Gamawan.
Ia pun meminta kepada pelaksana pemilu di tinggat pusat hingga tingkat daerah, untuk bisa memastikan masyarakat menggunakan hak pilihnya pada pelaksanaan Pemilu 9 April 2014 mendatang, dengan dijamin rasa keamanannya demi kepentingan bangsa dan negara ke depan.
"1 Kecamatan saja tidak mendapatkan kartu pemilih itu efeknya besar. Kita memahami negara kita sangat besar ada 17 ribu, ditambah daerah-daerah pedalaman yang terpencil, tetapi harus ada jaminan di seiap pelosok daerah pemilu itu harus terlaksana," tegas Gamawan. (Mut)
Gamawan menjelaskan, pada Pemilu 1999 lalu tinggat partisipasi masyarakat mencapai 92%. Namun pada Pemilu 2009, partisipasi masyarakat hanya mencapai 71%.
Karena itu, Kemendagri menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dengan mengundang penyelenggara pemilu dan pihak keamanan hingga tingkat daerah.
"Ada keinginan pemerintah untuk mengangkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2014," kata Gamawan di acara Rakornas Persiapan Pemilu 2014 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Gamawan menjelaskan, Rakor yang mengundang sebagian pihak dalam pelaksana Pemilu 2014 ini sebagai sarana mendukung pemilu yang lebih demokratis, aman, dan tentram serta dapat terpilihnya wakil-wakil yang berkualitas dan berintegritas. Karena itu pihaknya memberikan dukungan kepada penyelenggara pemilu sehingga partisipasi masyarakat menjadi semakin baik dan kehidupan demokrasi menjadi semakin sehat.
"Karena itu kita kumpulkan aparat keamanan di tinggat daerah, pemda, dan KPU, Bawaslu untuk mendukung sosialisasi pemilu di daerah serta mendukung anggaran pelaksanaan pemilu di daerah dalam hal sosialisasi," imbuh Gamawan.
Ia pun meminta kepada pelaksana pemilu di tinggat pusat hingga tingkat daerah, untuk bisa memastikan masyarakat menggunakan hak pilihnya pada pelaksanaan Pemilu 9 April 2014 mendatang, dengan dijamin rasa keamanannya demi kepentingan bangsa dan negara ke depan.
"1 Kecamatan saja tidak mendapatkan kartu pemilih itu efeknya besar. Kita memahami negara kita sangat besar ada 17 ribu, ditambah daerah-daerah pedalaman yang terpencil, tetapi harus ada jaminan di seiap pelosok daerah pemilu itu harus terlaksana," tegas Gamawan. (Mut)