DPR: Pesan Teror Penembakan Bripka Sukardi untuk KPK

Meski yang tertembak bukan penyidik KPK, menurut anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo, ada pihak tertentu yang berusaha mengancam KPK.

oleh Riski Adam diperbarui 11 Sep 2013, 13:56 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2013, 13:56 WIB
bambang-susetyo-130531b.jpg
Anggota Provost Polair Bripka Sukardi ditembak orang tak dikenal di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa 10 September malam. Muncul dugaan penembakan itu merupakan teror terhadap KPK.

Meski yang tertembak bukan penyidik KPK, menurut anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo, ada pihak-pihak tertentu yang berusaha mengancam KPK dengan melakukan aksi teror tepat di depan kantor lembaga pembasmi koruptor itu.
 
"Ada pesan yang ingin disampaikan bahwa teror ini masuk ke wilayah rawan, lembaga penegak hukum. Ada pihak ketiga yang memanfaatkan penembakan ini agar KPK tak macam-macam," kata Bambang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
 
Politisi Partai Golkar ini juga memprediksi, penembakan itu masih berkaitan dengan kasus-kasus besar yang tengah ditangani KPK, yang diduga melibatkan sejumlah pejabat negara.
 
"Bisa saja penembakan itu pengalihan isu terhadap kasus-kasus yang sedang ditangani oleh KPK, seperti kasus korupsi daging, kasus Century yang diduga melibatkan petinggi-petinggi di negeri ini," tutur Bambang.
 
Bambang pun berharap agar Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo turun tangan langsung mengusut kasus penembakan tersebut. Terlebih, bukan kali ini saja penembakan terhadap anggota kepolisian terjadi di wilayah Ibukota.
 
"Kapolri harus bisa jamin keselamatan anggotanya. Kenapa penembakan terjadi di depan KPK? Itu pertanyaannya," tukas Bambang. (Mut/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya