4 Artefak Hilang di Museum Nasional, Ahok: CCTV Kok Mati?

"Terus CCTV-nya mati lagi. Jadi kan bingung. Ini ada apa? Gitu kan?" ucap Ahok.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 13 Sep 2013, 19:14 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2013, 19:14 WIB
museum-nasional-gajah2-130913c.jpg
Sebanyak 4 artefak berlapis emas milik Museum Nasional atau Museum Gajah raib digondol maling. Sistem keamanan dilengkapi alarm dan puluhan petugas keamanan tak mampu menyelamatkan harga berharga peninggalan Mataram kuno itu. Hal ini pun diherankan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Security kok tidur? Atau ke mana? Kalau ada yang diiket kan lebih seru ceritanya gitu kan. Hehe...," cetus Ahok sembari tertawa di Balaikota, Jakarta, Jumat (13/9/2013).

"Atau ditembak kakinya. Ini kan enggak, kok bisa ilang itu barang?" imbuhnya masih sembari tertawa.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun mempertanyakan matinya CCTV di ruang Khazanah Emas Museum Nasional, tempat penyimpanan 4 artefak itu.

Apalagi berdasarkan pemeriksaan, CCTV telah mati sejak 2 bulan lalu. Ahok pun bingung bagaimana bisa perangkat keamanan bisa mati padahal seharusnya kondisinya diperiksa secara berkala.

"Terus CCTV-nya mati lagi. Jadi kan bingung. Ini ada apa? Gitu kan?" pungkas Ahok.

Saat ini, polisi sedang memeriksa 28 orang pegawai Museum Nasional. Mereka yakni, sebanyak 10 security internal, 15 orang tim arkelogi museum nasional, 3 orang tata usaha, 1 teknisi, dan 1 kepala rumah tangga museum.

Sementara, 4 artefak yang hilang yaitu 3 Lempeng emas dan 1 wadah emas yang merupakan peninggalan Mataram Kuno berusia 1.000 tahun. Artefak itu yakni lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara. (Ndy/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya