Sekitar 8 ribu warga negara Indonesia (WNI) overstayer masih berada di pengungsian Arab Saudi. Untuk menyelamatkan mereka, Presiden SBY memerintahkan sejumlah menterinya menyiapkan langkah evakuasi.
"Kemarin, 7 November 2013, para Menteri terkait telah saya instruksikan untuk secara serius menangani WNI yang overstay (WNIO) di Saudi Arabia," tulis SBY di akun twitter-nya @SBYudhoyono, Jumat (8/11/2013).
Hari ini, ungkap SBY, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Menlu Marty Natalegawa, mulai bekerja untuk melakukan semua langkah bagi evakuasi WNIO ke tanah air.
Selama ini, jelasnya, pemerintah Indonesia sudah menangani dan meminta pemerintah Arab Saudi melakukan kerja sama. Bahkan beberapa kali SBY mengirim surat langsung.
"Sayang kerja sama yang Indonesia harapkan tidak sepenuhnya terwujud. Karenanya, diperlukan tindakan cepat untuk menangani WNIO tersebut. Di sisi lain, ketika pemerintah menyediakan pesawat yang kembali ke Indonesia setelah mengangkut jemaah haji, WNIO tidak mau menggunakannya," papar SBY.
Mengingat jumlah WNI overstayer mencapai 8 ribu orang, SBY memutuskan untuk segera dilakukan evakuasi lewat udara dan laut agar segera kembali ke tanah air. Biaya yang digunakan berasal dari anggaran Kemlu ditambah anggaran cadangan.
"Yang penting saudara-saudara kita segera kembali. Saya meminta untuk mengutamakan yang lanjut usia, perempuan, anak-anak dan yang tidak sehat. KBRI dengan jajarannya harus bekerja keras," tegas SBY.
Sebelumnya, pada Rabu 6 November, 1 WNI overstayers meninggal dunia di Jeddah.
"Pada 6 November 2013, seorang WNI yang bernama Didin Jaenudin Sahroji (61 tahun) asal Sukabumi meninggal dunia di penampungan Shumaisi karena sakit. Saat ini jenazah sedang ditangani KJRI dan dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Jeddah," ungkap Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat. (Mut/Yus)
"Kemarin, 7 November 2013, para Menteri terkait telah saya instruksikan untuk secara serius menangani WNI yang overstay (WNIO) di Saudi Arabia," tulis SBY di akun twitter-nya @SBYudhoyono, Jumat (8/11/2013).
Hari ini, ungkap SBY, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Menlu Marty Natalegawa, mulai bekerja untuk melakukan semua langkah bagi evakuasi WNIO ke tanah air.
Selama ini, jelasnya, pemerintah Indonesia sudah menangani dan meminta pemerintah Arab Saudi melakukan kerja sama. Bahkan beberapa kali SBY mengirim surat langsung.
"Sayang kerja sama yang Indonesia harapkan tidak sepenuhnya terwujud. Karenanya, diperlukan tindakan cepat untuk menangani WNIO tersebut. Di sisi lain, ketika pemerintah menyediakan pesawat yang kembali ke Indonesia setelah mengangkut jemaah haji, WNIO tidak mau menggunakannya," papar SBY.
Mengingat jumlah WNI overstayer mencapai 8 ribu orang, SBY memutuskan untuk segera dilakukan evakuasi lewat udara dan laut agar segera kembali ke tanah air. Biaya yang digunakan berasal dari anggaran Kemlu ditambah anggaran cadangan.
"Yang penting saudara-saudara kita segera kembali. Saya meminta untuk mengutamakan yang lanjut usia, perempuan, anak-anak dan yang tidak sehat. KBRI dengan jajarannya harus bekerja keras," tegas SBY.
Sebelumnya, pada Rabu 6 November, 1 WNI overstayers meninggal dunia di Jeddah.
"Pada 6 November 2013, seorang WNI yang bernama Didin Jaenudin Sahroji (61 tahun) asal Sukabumi meninggal dunia di penampungan Shumaisi karena sakit. Saat ini jenazah sedang ditangani KJRI dan dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Jeddah," ungkap Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat. (Mut/Yus)