Direktur Wika Hanya Bisa Komunikasi via Isyarat Sebelum Meninggal

Setelah dirawat intensif di rumah sakit, komunikasi keluarga dengan Ikuten dilakukan menggunakan isyarat tangan.

oleh Widji Ananta diperbarui 26 Nov 2013, 12:08 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2013, 12:08 WIB
wika-siuman-131121b.jpg
Sejak dirawat di Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur setelah jatuh dari jembatan penyeberangan halte bus Transjakarta Cawang-Soetoyo pada 19 November, Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (Wika) Ikuten Sinulingga (58) hanya bisa melakukan komunikasi dengan keluarga melalui isyarat.

"Hingga menghembuskan napas terakhir, komunikasi hanya berupa isyarat. Misalnya anggukan tangan karena jari tangan masih bisa melakukan," ujar juru bicara keluarga Ikuten, Minola Sebayang di rumah duka, Komplek Liga Mas Blok E 2 No 1-2, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2013).

Menurut Minola, Ikuten juga dijaga dalam keadaan tetap sadar untuk mencegah rasa sakit karena luka-lukanya.

"Sejak kecelakaan, almarhum dalam keadaan sadar untuk mencegah nyeri karena sakit luka, dia dirileks dan ditidurkan oleh tim medis kedokteran RS UKI untuk memudahkan penanganan," ucap Minola.

Pantauan Liputan6.com di rumah duka, terpasang tenda berwarna putih berukuran 10x5 meter. Kemudian ada juga karangan bunga dari perusahaan BUMN lainnya yang mengucapkan belasungkawa.

Ikuten terjatuh pada Selasa 19 November pagi. Penyebab jatuhnya Ikuten dari jembatan penyeberangan halte bus Transjakarta Cawang-Soetoyo hingga kini masih menyisakan teka-teki. Polisi menduga Ikuten menjatuhkan diri, sementara pihak keluarga manyangkal kemungkinan bunuh diri.

Akibat jatuh dari jembatan penyeberangan itu, Ikuten menderita luka patah tulang di tangan dan kepala. Untuk mengusut kasus tersebut, polisi telah memeriksa 5 saksi. (Mvi/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya