Sidang kecelakaan lalu lintas dengan terdakwa model majalah pria dewasa Novi Amelia (25) kembali ditunda selama 2 pekan. Namun kuasa hukum Novi, Razi Mahfudzi, masih terus berupaya agar kliennya yang kini masih mendekam di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur itu dapat bebas dari segala tuntutan.
"Kami juga akan usahakan membawa medical record (rekam medis) dari RSKO yang menyatakan Novi gila. Agar hakim memutuskan menutup kasus ini dan meminta Novi dirawat sampai sembuh," kata Razi di PN Jakbar, Selasa (26/11/2013).
Namun rencana untuk meminta rekam medis Novi dari RSKO bukanlah hal mudah. Menurut Razi, pihak yang berwenang mendapatkan rekam medis Novi adalah orangtua dan keluarga gadis itu. Namun hingga kini Razi mengaku kesulitan menghubungi keluarga Novi.
"RSKO Menyatakan, Novi masih bisa dirawat. Medical record itu bisa keluar harus ada persetujuan dari Novi sendiri atau orang tua atau keluarga Novi yang meminta," tutur Razi.
Untuk itu, pihaknya memohon kepada majelis hakim untuk tidak melanjutkan kasus kliennya itu. Razi berpendapat saat ini Novi tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya akibat perilaku Novi yang terus-menerus aneh.
"Kami memohon untuk dihentikan karena Novi tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatanya. Atau paling tidak hakim memerintahkan Novi harus sembuh dulu kembali. Novi tidak ada yang mengontrol di luar kalau dia kembali keluar RSKO, jadi memang benar-benar harus sembuh," ucap Razi.
Razi pun membenarkan, kliennya itu menderita kelainan jiwa alias gila. Hal itu, menurutnya, terjadi sejak kasus tabrakan di Tamansari, Jakarta Barat, pada Oktober 2012 lalu yang membawa Novi ke meja hijau.
"Novi memang sebelum sidang sudah gila. Memang benar dia yang nabrak di Tamansari, tapi pada saat itu kondisinya sudah berguncang," tutup Razi. (Ndy/Ein)
"Kami juga akan usahakan membawa medical record (rekam medis) dari RSKO yang menyatakan Novi gila. Agar hakim memutuskan menutup kasus ini dan meminta Novi dirawat sampai sembuh," kata Razi di PN Jakbar, Selasa (26/11/2013).
Namun rencana untuk meminta rekam medis Novi dari RSKO bukanlah hal mudah. Menurut Razi, pihak yang berwenang mendapatkan rekam medis Novi adalah orangtua dan keluarga gadis itu. Namun hingga kini Razi mengaku kesulitan menghubungi keluarga Novi.
"RSKO Menyatakan, Novi masih bisa dirawat. Medical record itu bisa keluar harus ada persetujuan dari Novi sendiri atau orang tua atau keluarga Novi yang meminta," tutur Razi.
Untuk itu, pihaknya memohon kepada majelis hakim untuk tidak melanjutkan kasus kliennya itu. Razi berpendapat saat ini Novi tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya akibat perilaku Novi yang terus-menerus aneh.
"Kami memohon untuk dihentikan karena Novi tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatanya. Atau paling tidak hakim memerintahkan Novi harus sembuh dulu kembali. Novi tidak ada yang mengontrol di luar kalau dia kembali keluar RSKO, jadi memang benar-benar harus sembuh," ucap Razi.
Razi pun membenarkan, kliennya itu menderita kelainan jiwa alias gila. Hal itu, menurutnya, terjadi sejak kasus tabrakan di Tamansari, Jakarta Barat, pada Oktober 2012 lalu yang membawa Novi ke meja hijau.
"Novi memang sebelum sidang sudah gila. Memang benar dia yang nabrak di Tamansari, tapi pada saat itu kondisinya sudah berguncang," tutup Razi. (Ndy/Ein)