Polda Metro Jaya mengungkap hasil olah TKP terkait peristiwa penembakan mobil Nissan Terrano yang terparkir di depan rumah toko (ruko) Mie Aceh di Jalan Pondok Betung Raya 01/05 Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dalam penemuan itu, polisi mengamankan sabu dan salah satu korban bernama Amri Zulkarnain (41) diketahui positif narkoba.
"Amri positif narkoba, di sekitar jok ada serpihan kristal sabu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto di kantornya, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Namun Rikwanto belum berani menyimpulkan apakah peristiwa yang terjadi pada Rabu 28 November malam di depan ruko penjual mie Aceh ada kemungkinan persaingan bisnis narkoba.
"Masih diselidiki apakah peristiwa ini persaingan antarpengedar narkoba, tapi diduga dan dikembangkan ke arah perang bandar narkoba," ucap dia.
Rikwanto menjelaskan saat kejadian itu, polisi langsung mengejar 4 kawanan perampok bersenjata api itu. Namun tak ditemukan. Dari pengembangan petugas, polisi menemukan 2 korban di mobil Nissan Terano, yakni Amri dan rekannya Boby Angkasa Mudra sudah terkapar karena tertembak peluru. Untung nyawanya bisa diselamatkan dan segera dibawa ke Rumah Sakit EKA BSD.
Rikwanto menambahkan dari keterangan korban mereka dikejar hingga perbatasan Ciputat dengan Serpong. Korban dipepet 4 pelaku dari kanan dan kiri sembari berteriak untuk segera berhenti. Namun korban tak menggubrisnya.
"Terus pelaku nembak, Boby tertembak 3 kali di tangan kanan, Amri luka tembak di punggung. Setelah tertembak, pelaku membuka pintu mobil dan ambil uang Rp 20 juta dan laptop terus kabur," beber dia.
Selain itu, Amri dan Boby juga mengaku uang Rp 20 juta itu diperoleh dari bosnya yang tinggal di wilayah Permata Hijau Jakarta.
Petugas pun langsung melakukan pemeriksaan di mobil Nissan Terrano yang dikendari Amri dan Boby. Dalam pemeriksaan, petugas menemukan serpihan narkoba jenis sabu.
Sementara untuk pelaku penembakan dan mobil Toyota Avanza yang berada di dekat mobil Terrano saat penembakan terjadi masih dalam pengejaran petugas.
"Pelaku 4 orang berjaket hitam mengendarai 2 motor ke arah Jombang Raya, Lengkong, Gudang Timur, Serpong, Tangsel," tandas Rikwanto. (Ali/Sss)
"Amri positif narkoba, di sekitar jok ada serpihan kristal sabu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto di kantornya, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Namun Rikwanto belum berani menyimpulkan apakah peristiwa yang terjadi pada Rabu 28 November malam di depan ruko penjual mie Aceh ada kemungkinan persaingan bisnis narkoba.
"Masih diselidiki apakah peristiwa ini persaingan antarpengedar narkoba, tapi diduga dan dikembangkan ke arah perang bandar narkoba," ucap dia.
Rikwanto menjelaskan saat kejadian itu, polisi langsung mengejar 4 kawanan perampok bersenjata api itu. Namun tak ditemukan. Dari pengembangan petugas, polisi menemukan 2 korban di mobil Nissan Terano, yakni Amri dan rekannya Boby Angkasa Mudra sudah terkapar karena tertembak peluru. Untung nyawanya bisa diselamatkan dan segera dibawa ke Rumah Sakit EKA BSD.
Rikwanto menambahkan dari keterangan korban mereka dikejar hingga perbatasan Ciputat dengan Serpong. Korban dipepet 4 pelaku dari kanan dan kiri sembari berteriak untuk segera berhenti. Namun korban tak menggubrisnya.
"Terus pelaku nembak, Boby tertembak 3 kali di tangan kanan, Amri luka tembak di punggung. Setelah tertembak, pelaku membuka pintu mobil dan ambil uang Rp 20 juta dan laptop terus kabur," beber dia.
Selain itu, Amri dan Boby juga mengaku uang Rp 20 juta itu diperoleh dari bosnya yang tinggal di wilayah Permata Hijau Jakarta.
Petugas pun langsung melakukan pemeriksaan di mobil Nissan Terrano yang dikendari Amri dan Boby. Dalam pemeriksaan, petugas menemukan serpihan narkoba jenis sabu.
Sementara untuk pelaku penembakan dan mobil Toyota Avanza yang berada di dekat mobil Terrano saat penembakan terjadi masih dalam pengejaran petugas.
"Pelaku 4 orang berjaket hitam mengendarai 2 motor ke arah Jombang Raya, Lengkong, Gudang Timur, Serpong, Tangsel," tandas Rikwanto. (Ali/Sss)