Pengamat: Jalan Layang Casablanca hanya Urai Kemacetan Sesaat

"Kemacetan tidak akan selesai kalau hanya diselesaikan dengan tol atau jalan layang. Itu hanya akan urai kemacetan sesaat," kata Joga

oleh Luqman Rimadi diperbarui 30 Des 2013, 22:25 WIB
Diterbitkan 30 Des 2013, 22:25 WIB
jalan-non-tol-kasablangka-131230c.jpg
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan 2 jalan baru yakni, Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Utara segmen Kebon Jeruk-Ciledug dan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca. Jokowi berharap peresmian dua jalan tol tersebut dapat mengurai kemacetan di Jakarta.

Namun, pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Joga justru menilai 2 jalur baru tersebut tidak akan mampu mengurangi kemacetan di Jakarta. Menurutnya, kemacetan hanya terurai sesaat.

"Kemacetan tidak akan selesai kalau hanya diselesaikan dengan tol atau jalan layang. Itu hanya akan urai kemacetan sesaat, paling bantu untuk memperlancar jalan saja," ujar Joga saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, (31/12/2013).

Joga menuturkan di negara mana pun pembangunan dan penambahan jalan bukanlah sebuah solusi untuk mengurangi kemacetan. Kebijakan tersebut justru menambah ruang untuk pergerakan kendaraan pribadi yang malah akan menambah kemacetan baru.

"Di Seoul yang dilakukan justru pemerintahnya membongkar jalan tol dalam kota dan diubah menjadi jalur hijau. Tapi justru di Jakarta jalur hijaunya dibuat menjadi jalan tol. Ini terbalik," kata dia.

Paling tidak menurut Joga, semestinya pemerintah lebih mengutamakan pembuatan kebijakakan yang bersifat pararel dalam mengurangi mata rantai kemacetan. Seperti mempercepat kebijakan pembatasan kendaraan di jalur protokol dengan kebijakan jalan berbayar atau biasa disebut Electronic Road Pricing (ERP).

"Harus ada yang pararel seperti penambahan bus, revitalisasi kereta api, setelah itu disusul kebijakan ERP yang akan membuat pengendara pribadi di jalan protokol beralih ke transportasi umum," ujar Joga.

Karena itu, Joga berharap dengan beroperasinya jalan layang dan jalan tol tersebut, masyarakat tidak perlu berharap Jakarta akan bebas macet.

"Rasio jalan kita rendah, tapi jangan di obsesi habis tahun baru kita gak perlu macet-macetan, yang perlu diinfokan dua jalan itu hanya akan urai kemacetan sesaat," ujar Joga.

Ia pun menganggap, pembuatan jalan baru yang dianggap mampun mengatasi kemacetan dianggap seperti mematikan kompor dengan bensin yang berarti mengatasi permasalahan namun justru menimbulkan masalah baru.

"Yang timbul masalah baru atau bahkan hanya memindahkan kemacetan dititik lainnya. Jadi diresmikannya JLNT Kampung Melayu- Tanah Abang kemarin jangan dipikir Jakarta akan bebas macet," tandas Joga. (Adi)

Baca Juga:

Baru Diresmikan, JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang Macet Parah
Jokowi: Jalan Layang Casablanca Khusus Roda 4
Jokowi Resmikan Jalan Layang Non-Tol Kampung Melayu-Casablanca

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya