Berada di pengungsian akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, memang menjemukan bagi sebagian besar pengungsi. Banyak pengungsi bahkan stres dan jatuh sakit.
Namun, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (27/1/2014), mereka punya solusi masing-masing. Semisal mengisi waktu dengan membuat kerajinan tangan yang juga bisa memberi mereka penghasilan.
Pantauan SCTV, sejak pagi hari, beberapa wanita korban erupsi Gunung Sinabung tekun menganyam sumpit atau disebut pula nampan. "Ini tempat beras, tempat nasi," ujar Minda, perempuan pengungsi Gunung Sinabung.
"Supaya ibu jangan stres memikirkan gunung meletus," imbuh Ibu Minda. Dalam sehari, setiap perajin dadakan itu dapat membuat 1 sumpit. Adapun 1 sumpit seharga Rp 35 ribu.
Kendati dapat mengusir kejenuhan dengan kerajinan tangan, para pengungsi yang kreatif tersebut tetap mendambakan uluran tangan pemerintah. "Pemerintah bantulah kami, bantu anak kami yang putus sekolah. Tolong, bantu kami," ucap Ibu Florida sembari terisak pilu. (Ans/Ism)
Baca juga:
[VIDEO] Zona Merah Erupsi Gunung Sinabung, Desa Ini Kelabu
[VIDEO] Pengungsi Sinabung Lupakan Kesedihan dengan Ibadah
[VIDEO] Pengungsi Sinabung `Bunuh Waktu` dengan Kerajinan Tangan
Namun, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (27/1/2014), mereka punya solusi masing-masing. Semisal mengisi waktu dengan membuat kerajinan tangan yang juga bisa memberi mereka penghasilan.
Pantauan SCTV, sejak pagi hari, beberapa wanita korban erupsi Gunung Sinabung tekun menganyam sumpit atau disebut pula nampan. "Ini tempat beras, tempat nasi," ujar Minda, perempuan pengungsi Gunung Sinabung.
"Supaya ibu jangan stres memikirkan gunung meletus," imbuh Ibu Minda. Dalam sehari, setiap perajin dadakan itu dapat membuat 1 sumpit. Adapun 1 sumpit seharga Rp 35 ribu.
Kendati dapat mengusir kejenuhan dengan kerajinan tangan, para pengungsi yang kreatif tersebut tetap mendambakan uluran tangan pemerintah. "Pemerintah bantulah kami, bantu anak kami yang putus sekolah. Tolong, bantu kami," ucap Ibu Florida sembari terisak pilu. (Ans/Ism)
Baca juga:
[VIDEO] Zona Merah Erupsi Gunung Sinabung, Desa Ini Kelabu
[VIDEO] Pengungsi Sinabung Lupakan Kesedihan dengan Ibadah
[VIDEO] Pengungsi Sinabung `Bunuh Waktu` dengan Kerajinan Tangan