Teroris Sering Tewas Ditembak, Ketua MPR: Lebih Baik Ditangkap

Ketua MPR Sidarto Danusubroto menekankan cara-cara persuasif dalam menangani tindak terorisme. Lebih baik ditangkap daripada ditembak.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Feb 2014, 14:29 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2014, 14:29 WIB
sidarto-danusubroto-130708-b.jpg
Ketua MPR Sidarto Danusubroto bertemu Kapori Jenderal Pol Sutarman di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, secara tertutup. Dalam pertemuan itu Sidarto menekankan untuk selalu menggunakan cara-cara persuasif dalam menangani tindak terorisme agar tak menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.

"Kita tanggulangi terorisme, kita upayakan tidak timbul korban, kita tangkap lebih baik," kata Sidarto usai pertemuan, Selasa (25/2/2014).

Sidarto berujar, penting langkah persuasif dilakukan kepolisian agar jaringan terorisme bisa terungkap hingga ke akar-akarnya dan tidak terjadi salah tangkap. Jika selalu ditembak dan tewas seperti kerap terjadi, polisi tak akan dapat informasi apa-apa.

"Agar nanti pengadilan memutuskan apakah mereka bersalah atau tidak, apakah mereka teroris atau tidak, itulah risiko yang selama ini dialami polisi, korban di polisi banyak maka kita bahas bersama," ujar politisi PDIP itu.

Menanggapi hal tersebut, Sutarman menjelaskan, sebetulnya Polri tidak ingin adanya korban dari pihak terduga teroris. Namun, apa yang terjadi di lapangan hampir selalu membahayakan anggotanya.

"Kita tidak menginginkan korban di petugas maupun pelaku. Tetapi ketika dihadapkan pada pelaku terorisme yang sudah membawa senjata dan membahayakan jiwa petugas, kita lakukan penegakan hukum terukur, kita harus mencegah timbulnya korban," papar Sutarman.

Ia mengungkapkan, Polri sudah melaksanakan prosedur operasi standar (SOP) yang ada dalam setiap penanganan tindak terorisme. Akan tetapi, para terduga teroris tersebut enggan menyerahkan diri dan melucuti senjatanya.

"Kalau di rumah kita kepung, SOP kita tegakkan seperti silakan menyerahkan diri, kalau menyerehakan diri tidak kita apa-apakan. Tapi penegakan hukum adalah benteng terakhir dalam menyelesaikan masalah apapun, termasuk terorisme," tandas Sutarman. (Ado/Mut)

Baca juga:

Polisi Temukan Pipa Mirip Detonator di Lokasi Ledakan Pasuruan
Ledakan di Pasuruan, 2 Orang Tewas
Ledakan Pasuruan dari Rumah Nelayan, Bom Ikan?

Polda Metro Antisipasi Ancaman Bom Pemilu 2014
Sedan Nissan Meledak di Depok, Penumpang Kabur

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya