Tips Agar Selalu Menjadi Orang yang Berpikiran Terbuka

Sebuah studi pada 2017, menemukan bahwa orang yang berpikiran terbuka (open minded) akan mengalami tingkat kebahagiaan yang berkepanjangan.

oleh Helena Yupita diperbarui 22 Des 2020, 11:48 WIB
Diterbitkan 22 Des 2020, 11:48 WIB
Menyehatkan Jantung dan Dapat Mengurangi Stres
Ilustrasi Bebas dari Stres Credit: unsplash.com/Radu

Liputan6.com, Jakarta Usai mengalami sesuatu yang mengecewakan, respons alami banyak orang adalah mengencangkan sabuk dan menunggu yang terburuk berlalu.

Di masa-masa inilah kemampuan untuk tetap menerima ide, perspektif, dan solusi baru sangatlah penting.

Melansir dari success.com, sebuah studi pada 2017, menemukan bahwa orang yang berpikiran terbuka (open minded) akan mengalami tingkat kebahagiaan yang berkepanjangan.

Mereka juga menemukan bahwa orang-orang tersebut lebih fleksibel, ingin tahu, kreatif, dan terbuka untuk menjelajahi dunia. Berikut tips untuk Anda.

1. Tenangkan pikiran secara teratur

Tindakan bermeditasi bisa menjadi tindakan yang open minded bagi banyak orang. Jika ini pertama kalinya, Anda mungkin merasa sangat tidak nyaman, bahkan mungkin konyol.

Bersandarlah pada perasaan itu dan terimalah bahwa segala sesuatu yang baru datang dengan semburat ketakutan dan ketidakpastian.

Penelitian telah menemukan bahwa meditasi kesadaran denga berfokus pada napas akan mengubah aktivitas di otak.

Pernafasan menenangkan tubuh dan menenangkan pikiran dan memungkinkan untuk mengambil perspektif lain tanpa menghakimi, takut, atau praduga. Ini adalah musuh dari keterbukaan pikiran.

2. Saling Memahami

Dalam The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen Covey menulis bahwa pertama-tama Anda berusaha untuk memahami dan kemudian dipahami.

Bayangkan jika Anda memasuki setiap percakapan baru dengan prioritas memahami perspektif orang yang berbicara sebelum memasukkan pendapat. Ini lebih sulit dari kedengarannya.

 

3. Jangan tutup mata

[Bintang] Insecure Terus, Hidup 5 Zodiak Ini Nggak Pernah Santai
Pikiran terbuka. (Sumber foto: unsplash.com)

Rutinitas itu baik dan dapat memiliki banyak manfaat untuk efisiensi, produktivitas, dan kelelahan pengambilan keputusan. Tapi rutinitas demi rutinitas itu bisa membuat kita terasa seperti memakai penutup mata.

Jika Anda seorang yang bekerja, luangkan satu hari dalam seminggu untuk mampir di kedai kopi. Jadwalkan sesi curah yang mendorong pemikiran out-of-the-box.

Bertemu dengan rekan, mentor, atau kolega industri secara teratur untuk mempelajari berbagai metode, perspektif, dan bahkan umpan balik yang dapat menjadi penting untuk pertumbuhan Anda.

4. Jangan Melamun

Melamun adalah hal lain selain kemalasan. Penelitian tentang lamunan adalah bidang yang sedang berkembang, tetapi mereka yang mempelajarinya telah menunjukkan bahwa partisipan melaporkan peningkatan dalam pemikiran kreatif, kasih sayang, kesadaran diri, dan perencanaan masa depan dengan kata lain, prinsip-prinsip kepemimpinan yang hebat.

Jadwalkan waktu untuk membiarkan pikiran Anda mengembara. Jaga waktu itu sama sakralnya dengan rapat dewan atau presentasi klien potensial. Buat jurnal tentang pemikiran yang muncul selama masa-masa ini dan biarkan akal bawah sadar Anda mengatasi masalah dan menghasilkan solusi kreatif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya