Liputan6.com, Jakarta - GoTo memperkuat fundamental bisnisnya. Grup teknologi terbesar di Indonesia tersebut kini giat mempercepat akselerasi layanan bisnis GoTo Finansial. Salah satu pilar bisnis GoTo selain Gojek dan Tokopedia itu fokus memberikan layanan keuangan dan solusi digital.
Head of Merchant Platform Business GoTo Financial, Novi Tandjung mengatakan, di dalam ekosistem GoTo Finansial ada tiga lini bisnis utama, yaitu pembayaran non-tunai, contohnya GoPay dan payment gateway Midtrans; jaringan Point of Sales terdepan Moka dan Gobiz serta dukungan administrasi operasional dengan produk Selly dan Gobiz.
Baca Juga
Selama pandemi, transaksi mitra usaha di dalam lini bisnis GoTo Finansial yang bergabung dengan Midtrans, Selly, Moka, dan GoStore terus menunjukkan tren kenaikan. Sepanjang 2020, jumlah mitra usaha GoTo Financial meningkat hingga tiga kali lipat jika dibandingkan sebelum pandemi. Total transaksi juga meningkat hingga hampir enam kali lipat.
Advertisement
Salah satu target bisnis GoTo Finansial adalah mendukung sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang jumlahnya di Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) (2016), mencapai sekitar 65 juta.
Menurut Novi, segmen UMKM tersebut sangat luas dan beragam. Mulai dari bisnis perdagangan besar, eceran dan reparasi. Kemudian industri pengolahan, jasa dan juga penyediaan akomodasi hingga kuliner.
"GoTo tidak hanya memberikan solusi kepada konsumen, tetapi juga menghadirkan solusi bisnis lengkap bagi pengusaha UMKM ritel untuk mengembangkan dan memperbesar skala usahanya di Indonesia. GoTo akan terus menggandeng dan mengembangkan pelaku usaha selain pengusaha kuliner dan penjual marketplace," kata Novi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (28/8/2021).
Grup GoTo sendiri memiliki ekosistem e-commerce, layanan on-demand, dan finansial yang menghubungkan jutaan pelanggan, mitra driver, dan mitra merchant untuk memberdayakan setiap pihak dalam semangat gotong royong. Saat ini GoTo memiliki sekitar 2 juta mitra driver dan 11 juta mitra usaha.
Novi menambahkan, sebagai upaya untuk membantu penguatan sektor UMKM, GoTo Finansial telah melakukan sejumlah inisiatif. Salah satunya dengan memperkenalkan solusi terbaru untuk pengembangan kompetensi UMKM non-kuliner, yaitu Komunitas Retail GoTo Financial (KONTAG). Program ini ditujukan kepada mitra usaha kecil menengah di berbagai industri mulai dari industri fesyen, handicraft, penyedia jasa kecantikan, hingga pedagang eceran.
“Melalui KONTAG, kami ingin semakin memperluas manfaat kehadiran GoTo Finansial dengan merangkul berbagai lini pelaku usaha yang tidak hanya terbatas pada sektor kuliner,” tambah Novi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apresiasi Langkag GoTo Financial
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mengapresiasi langkah GoTo Financial dalam memberdayakan UMKM di dalam negeri. Terutama disaat kondisi pandemi ini yang membuat UMKM menjadi pihak yang paling terpukul.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi UMKM saat ini antara lain penurunan daya beli masyarakat, hambatan distribusi, hingga hambatan pada produksi akibat adanya pembatasan mobilitas yang diberlakukan pemerintah.
“Kehadiran GoTo Financial memberi peluang bagi pelaku bisnis ritel terutama UMKM untuk berkembang melalui solusi digital yang ditawarkan. Solusi ini diharapkan bisa menjadi satu sistem yang bisa menyelesaikan setidaknya beberapa permasalahan yang tadi disebutkan,” kata Oke.
Sebelum pandemi, Gojek dan Kemendag telah menandatangani nota kesepahaman Memorandum of Understanding/MoU) untuk digitalisasi UMKM di pasar tradisional. Diharapkan upaya digitalisasi UMKM ini dapat terus menjadi komitmen dari Gojek dan GoTo Financial ke depannya.
“Kami menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada GoTo Financial dalam upayanya untuk menyukseskan program pemerintah,” tegas Oke.
Advertisement