Liputan6.com, Jakarta - JP Morgan Indonesia baru saja meningkatkan rekomendasi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dari netral menjadi overweight. Keputusan ini mencerminkan optimisme terhadap pencapaian target Adjusted EBITDA serta langkah perusahaan menuju profitabilitas yang lebih solid.
Menyusul kenaikan rekomendasi JP Morgan, saham GOTO naik 6,49 persen ke posisi 82 pada Rabu, 5 Maret 2025. Dalam sepekan, saham GOTO naik 6,49 persen dan naik 15,49 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD). Pengamat Pasar Modal sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardhana menilai keberhasilan GOTO dalam mencapai target profitabilitas didukung oleh berbagai strategi efisiensi operasional.
Baca Juga
"GOTO berhasil menekan biaya insentif sekaligus meningkatkan monetisasi ekosistem antara Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Hal ini menjadi faktor kunci dalam perbaikan fundamental perusahaan,” ujar Hendra, Kamis (6/3/2025).
Advertisement
Sektor fintech menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan GOTO, terutama melalui layanan GoPay dan pinjaman digital yang terus berkembang. Dengan semakin kuatnya strategi cross-selling antar unit bisnis, pendapatan perusahaan menunjukkan tren kenaikan yang positif.
"Fokus pada pengguna berkualitas tinggi dan transaksi dengan margin lebih baik juga menjadi langkah strategis yang memperkuat kinerja perusahaan," Hendra menambahkan.
Di industri transportasi online, Gojek tetap menjadi pemain utama dengan pangsa pasar yang besar, bersaing ketat dengan Grab. Permintaan masyarakat terhadap layanan transportasi berbasis aplikasi masih tinggi, terutama di kota-kota besar.
Namun, tantangan tetap ada, termasuk tekanan dari mitra pengemudi yang menginginkan skema tarif dan insentif yang lebih menguntungkan.
"Jika tidak dikelola dengan baik, isu ini bisa berdampak pada profitabilitas jangka panjang GOTO,” ujar dia.
Persaingan di Sektor E-Commerce
Selain itu, persaingan di sektor e-commerce semakin ketat dengan kehadiran kompetitor seperti Shopee dan TikTok Shop yang terus memperluas pasar. Meski demikian, strategi efisiensi yang diterapkan GOTO berpotensi mendorong pertumbuhan yang lebih baik pada 2025.
"Jika strategi efisiensi ini berjalan efektif, EBITDA dan pendapatan perusahaan berpotensi meningkat secara signifikan,” kata Hendra.
Lebih lanjut, kebijakan Bank Indonesia terkait suku bunga juga menjadi faktor penting bagi pergerakan saham teknologi, termasuk GOTO.
"Jika suku bunga diturunkan, valuasi saham sektor ini bisa kembali menarik minat investor,” ujar Hendra.
Saat ini, saham GOTO sedang menguji resistance di level 89, dengan potensi kenaikan menuju 95-100 dalam jangka pendek. Sentimen positif dari peningkatan rekomendasi analis dan prospek pertumbuhan industri teknologi yang masih besar menjadikan saham GOTO tetap menarik untuk diperhatikan.
"Namun, tantangan terbesar GOTO ke depan adalah menjaga keseimbangan antara ekspansi dan profitabilitas untuk mempertahankan tren positif harga sahamnya,” ujar Hendra.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Rugi GOTO Susut 53% hingga September 2024
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp 4,54 triliun pada Januari-September 2024. Rugi GOTO merosot 53 persen dibandingkan periode sama pada 2023 sebesar Rp 9,6 triliun.
Earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) yang disesuaikan hingga September 2024 GOTO juga membaik dengan kenaikan 98 persen menjadi Rp 72 miliar dibanding Rp 3,7 triliun yang dicatatkan pada periode yang sama 2023.
Dari sisi pendapatan, hingga September 2024, pendapatan bersih aktual GOTO tercatat sebesar Rp 11,6 triliun angka tersebut naik 11 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp 10,5 triliun.
Kontributor pendapatan GoTo berasal dari pendapatan imbalan jasa, lalu jasa pengiriman, jasa pinjaman, jasa fee layanan e-commerce, pendapatan iklan, dan lain-lain.
Pertumbuhan tertinggi dicatatkan pendapatan pinjaman sektor Fintech GOTO yang meroket 593 persen year on year (YoY) menjadi Rp 1,23 triliun dari sebelumnya hanya Rp 178 miliar.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo mengatakan pihaknya senang dapat melaporkan lagi kinerja kuat GoTo pada kuartal ini, dengan semua lini bisnis bergerak optimal seiring dengan percepatan bisnis.
”Strategi kami berhasil karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya sebuah model yang semakin membuahkan hasil seiring dengan upaya kami secara agresif mendapatkan pengguna baru dan meningkatkan profitabilitas di seluruh bisnis kami yang berkembang pesat,” kata Patrick dalam keterangan, Rabu (30/10/2024).
Patrick menambahkan dengan perkembangan positif tersebut, perusahaan juga memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya.
