Alasan Digigit Nyamuk Bikin Gatal Hingga Cara Mengobatinya

Jadi, gigitan nyamuk adalah pembengkakan gatal yang disebabkan oleh nyamuk betina yang menusuk kulit Anda.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2022, 12:25 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2022, 12:25 WIB
Menghilangkan bekas gigitan nyamuk
Ilustrasi Menghilangkan bekas gigitan nyamuk (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Nyamuk yang hinggap di kulit seringkali menyebabkan pembengkakan dan rasa gatal. Dari kejadian itu, pernahkan terbesit pertanyaan kenapa kulit menjadi gatal setelah digigit nyamuk?

Jadi, gigitan nyamuk adalah pembengkakan gatal yang disebabkan oleh nyamuk betina yang menusuk kulit Anda.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hanya nyamuk betina yang dapat menggigit karena mereka membutuhkan darah untuk menghasilkan telur.

“Ketika nyamuk menggigit Anda, bagian mulut kecil yang dikenal sebagai belalai menembus kulit Anda dan menghisap darah sambil menyuntikkan air liur pada saat yang sama,” jelas Kepala Petugas Medis di Solv Health di Oakland, California Rob Rohatsch seperti melansir Forbes, Rabu (11/5/2022).

Tempat berkembang biak nyamuk

Jika Anda berada di luar dengan kulit yang terbuka, Anda berisiko digigit nyamuk. Ini terutama jika Anda berada di daerah yang banyak nyamuk dan tidak memakai obat nyamuk. Karena tempat berkembang biak mereka adalah di genangan air, nyamuk biasanya banyak terdapat di area kolam, serta rumput dan semak-semak.

Tanda digigit nyamuk

Salah satu tanda Anda digigit nyamuk jika terlihat area kecil berwarna merah dan gatal pada kulit, jelas Rohatsch. Mungkin ada satu atau beberapa benjolan.

“Gigitan nyamuk mungkin memiliki titik di tengah atau terbuka saat Anda menggaruknya,” tambah Sean Ormond dari Atlas Pain Specialists di Pheonix, yang memiliki sertifikasi ganda di bidang anestesiologi dan manajemen nyeri intervensi.

 

 

 

 

Dampak gigitan nyamuk

Ilustrasi nyamuk
Ilustrasi nyamuk. Sumber foto: unsplash.com/Eka Kamelev.

“Gigitan nyamuk dapat menyebabkan benjolan, yang menyebabkan pembengkakan dan kemerahan, dan biasanya memuncak dalam waktu sekitar 20 menit,” jelas Ahli Alergi Bersertifikat Triple Board sekaligus Direktur Medis di LifeMD di New York Payel Gupta.

Munculnya benjolan kemudian diikuti oleh benjolan gatal yang memuncak pada 24 hingga 36 jam dan sembuh dalam tujuh hingga 10 hari ke depan, imbuhnya.

Saat nyamuk memberi makan dan mengeluarkan air liur ke kulit, tubuh Anda bereaksi dengan rasa gatal, menurut CDC. Area yang terkena mungkin juga terasa hangat saat disentuh. Anda mungkin melihat lepuh kecil, bukannya benjolan keras, atau bintik hitam yang terlihat seperti memar. Sementara kebanyakan orang akan bereaksi terhadap gigitan nyamuk, beberapa tidak terpengaruh sama sekali.

Gejala berikut menunjukkan reaksi alergi parah atau keadaan darurat medis sehingga memerlukan bantuan dokter:

• Pusing

• Mual dan muntah

• Sakit pada persendian

• Kelemahan umum

• Kelelahan

• Kehilangan selera makan

• Sakit kepala

• Demam

 

 

Cara mengobati

Ilustrasi nyamuk
Ilustrasi nyamuk. Sumber foto: unsplash.com/Thomas Kinto.

Jika gigitan nyamuk tidak memicu reaksi alergi yang parah atau keadaan darurat medis lainnya - yang sering disertai dengan gejala seperti lesi melepuh, gatal-gatal yang lebih besar, demam dan pembengkakan sendi - ada beberapa cara untuk mengobatinya di rumah.

Adapun cara-caranya antara lain sebagai berikut:

1. Air hangat dan sabun : Gunakan campuran ini untuk membersihkan area yang terkena dengan lembut. Soda kue dan air juga bisa membantu mengurangi rasa gatal, saran Direktur Medis di Saint Mary’s Urgent Care di Reno, Nevada, Bayo Curry-Winchel.

2. Es : Oleskan kompres es atau kantong sayuran beku ke gigitan untuk mengurangi aliran darah serta pembengkakan dan peradangan.

3. Antihistamin yang dijual bebas : Obat-obatan seperti loratadine dan fexofenadine dapat membantu mengatasi pembengkakan dan gatal-gatal.

4. Hidrokortison atau krim anti-gatal yang dijual bebas : Dengan krim jenis ini, Anda dapat mengurangi rasa gatal dan peradangan.

“Cobalah untuk tidak menggosok atau menggaruk area di mana Anda digigit,” jelas Gupta. “Saya tahu ini sangat sulit, tetapi semakin Anda menggaruk area tersebut, semakin buruk reaksinya. Kuku Anda umumnya penuh dengan bakteri dan merusak kulit dengan kuku Anda dapat menyebabkan infeksi,” lanjutnya.

 

 

Cara mencegah gigitan nyamuk

6 Jenis Tanaman Pengusir Nyamuk Alami, Tak Hanya Lavender
Ilustrasi tanaman bunga marigold. (dok. J K/Unsplash.com)

Cara terbaik untuk menghindari gigitan adalah tetap berada di dalam rumah saat sedang banyak nyamuk dan menghindari area di mana serangga dapat hidup. Tetapi karena ini tidak selalu memungkinkan, Anda bisa melakukan cara lain yang dapat menghentikan gigitan nyamuk.

Kenakan baju lengan panjang dan celana panjang, gunakan obat nyamuk dan gunakan kelambu jika diperlukan.

“Anda juga dapat membuat lingkungan Anda menjadi tempat berkembang biak yang tidak cocok untuk nyamuk dengan memangkas rumput panjang dan semak-semak di sekitar rumah Anda, menutupi genangan air larva dengan lapisan minyak dan mengalirkan air yang terkumpul dalam wadah,” tambah Ormond.

Anehnya, Anda mungkin juga bisa menangkal gigitan nyamuk dengan menghindari penggunaan warna tertentu. Salah satu studi dari Nature Communications menemukan, nyamuk paling tertarik dengan warna oranye, merah dan hitam.

Apakah gigitan nyamuk berbahaya?

Sebagian besar gigitan nyamuk biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa membuat Anda tidak nyaman untuk jangka waktu tertentu.

“Ada kemungkinan alergi dan reaksi lokal yang lebih besar atau area bengkak yang besar di mana nyamuk menggigit Anda,” jelas Gupta.

Namun, beberapa nyamuk dapat menyebarkan penyakit, seperti virus West Nile, malaria dan demam kuning, yang terjadi ketika nyamuk menggigit seseorang atau hewan yang terjangkit penyakit dan kemudian menyebarkan penyakit melalui gigitan berikutnya. Virus ini dapat memiliki hasil kesehatan yang buruk jika tidak diobati.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya