Lewat Ajang Ini, Pemerintah Tumbuhkan Kemampuan Digital Anak Muda Biak

Pemanfaatan aplikasi media sosial merupakan sarana komunikasi dan dapat meningkatkan kemampuan kreatifitas konten dan diseminasi informasi masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jul 2022, 22:18 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2022, 20:45 WIB
Workshop Pembuatan Video di Media Sosial "Bengkel Digital Teras Negeriku: Papua Produktif" pada kamis (7/6/2022) di Boom Byak Center.
Workshop Pembuatan Video di Media Sosial "Bengkel Digital Teras Negeriku: Papua Produktif" pada kamis (7/6/2022) di Boom Byak Center.

Liputan6.com, Jakarta Demi meningkatkan kreativitas dan kualitas digital anak muda Biak Numfor Papua Barat, Kementerian Kominfo RI melaksanakan Workshop Pembuatan Video di Media Sosial "Bengkel Digital Teras Negeriku: Papua Produktif" pada kamis (7/6/2022) di Boom Byak Center.

Koordinator Informasi dan Komunikasi Pertahanan Keamanan Kemkominfo, Dikdik Sadaka mengatakan pemanfaatan aplikasi Tiktok dan Instagram Reels merupakan sarana komunikasi dan dapat meningkatkan kemampuan kreatifitas konten dan diseminasi informasi masyarakat untuk menghasilkan berbagai variasi konten positif, informatif dan kreatif di media sosial.

"Keberhasilan pembangunan Indonesia di era digital saat ini salah satunya adalah dengan melek teknologi, khususnya di dunia digital dalam menciptakan konten positif," katanya dikutip Jumat (8/7/2022).

Pasalnya, salah satu platfrom media sosial yang saat ini paling digemari adalah Tiktok. Oleh sebab itu, ia berharap anak muda di Papua dapat menunjukkan Papua Produktif lewat media sosial.

Amechya Grace Aprilia Andarek, salah satu peserta mengatakan workshop ini dapat mendukung kreatifitas pemuda dengan pengembangan aplikasi digital.

"Workshop merupakan hal yang sangat menarik bagi kami dan tidak membosankan. Workshop ini sangat seru karena kami bukan hanya datang dan duduk dengar narasumber bicara. Tapi, di workshop ini kami diberikan ruang untuk mengkreasikan suatu konten yang positif dengan sudut pandang produktif" katanya.

Workshop menghadirkan narasumber Influencer asal Jayapura Mitchell Stevani dan Educreator asal Papua, Ochy yang juga telah sharing informasi tentang personal Branding dan teknis pembuatan video di media sosial.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemerintah Target 30 Juta UMKM Go Digital di Akhir Masa Jabatan Jokowi

FOTO: Mengunjungi Pameran Produk UMKM dalam Program Bangga Buatan Indonesia
Pengunjung memilih produk UMKM pada acara In Store Promotion di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). Pemerintah mendorong sektor UMKM sebagai tindak lanjut dari program Bangga Buatan Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, pemerintah berharap akan ada 30 juta UMKM yang beralih secara digital saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) habis masa tugasnya pada 2024 mendatang.

"Kita sama-sama tahu, UMKM kita banyak jumlahnya, 65,4 juta. Saat ini 19 jutanya sudah digital onboard," kata Menkominfo Johnny dalam rangkaian acara B20 yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (7/7/2022).

"Kita berharap di akhir kabinet maju, 30 juta UMKM Indonesia sudah digital onboard," imbuh dia.

UMKM sendiri disebutnya memainkan peran penting dalam perekonomian nasional, dimana 60 persen GDP Indonesia disumbangkan pelaku usaha kecil menengah.

"Sehingga perlu kita berikan dukungan yang kuat, agar UMKM kita bisa terhubung dengan marketplace. Lalu produk-produk karya UMKM kita bisa dikonsumsi oleh Indonesia sendiri," ungkapnya.

Pemerintah sudah mengambil langkah-langkah afirmatif melalui belanja APBN, dan BUMN yang totalnya sekitar Rp 1.500 triliun.

"Saya juga berharap dan menghimbau, sektor private Indonesia juga mengambil perannya untuk mengutamakan produk-produk karya UMKM Indonesia," pungkas Menkominfo.

Pemuda Asal Bontang Ini Sukses Buat Ekosistem Digital UMKM

Digitalisasi Perkuat Ekonomi Riil
Pelaku UMKM di Tanah Air mencapai 65,46 juta unit atau sekitar 99,99% dari total usaha nasional.

Kahar Muzakkir, merupakan pemuda asal Kelurahan Loktuan Bontang Utara, Kota Bontang yang memiliki bekal ijazah D3 Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Namun demikian, dia berhasil membentuk ekosistem UMKM digital di kampung halamannya dan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.

Kahar membantu pengembangan UMKM lokal Bontang melalui ekosistem digital bernama Borneos.co yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha kecil agar tumbuh dan berkembang.

Alumni SMK Negeri 1 Bontang ini bercerita, dorongan untuk menghadirkan wadah bagi pelaku UMKM ini berangkat dari pilihan hidupnya untuk menjadi pengusaha, ketimbang menjalani profesi sesuai bidang ilmu yang dimiliki yaitu fisioterapis. Menurut Kahar, menjadi pengusaha merupakan jalan hidup yang diimpikan dan telah dirintis sejak bangku perkuliahan.

Selama mengenyam pendidikan tinggi di Surabaya, Kahar kerap mencari peruntungan dengan membuka berbagai usaha. Mulai dari berjualan daring, menjadi trainer komunikasi publik, persewaan elektronik, hingga mengikuti program Google Gapura Digital yang digagas Google untuk membantu pengembangan UMKM go Digital.

Berkat kemampuan dan pengalamannya, Kahar turut membimbing kurang lebih 200 lebih UMKM Kota Surabaya setiap pekan, agar para pelaku usaha kecil dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi untuk meningkatkan potensi penjualan secara digital.

"Jadi kami membimbing pelaku UMKM untuk memanfaatkan fitur yang ada di Google guna meningkatkan potensi usaha, sehingga mereka tak hanya berjualan atau promosi secara offline tapi juga online," kata Kahar, Selasa (5/7/2022).

Pulang ke Kampung Halaman

e-Commerce
Ilustrasi e-Commerce (iStockPhoto)

Akhir 2018, Kahar kembali ke kampung halamannya di Bontang dan kembali mencari peruntungan berbekal modal pengalaman berusaha di Surabaya. Dia ingin memanfaatkan ilmu yang selama ini terasah di perantauan agar bisa bermanfaat bagi warga Bontang.

Kegelisahan Kahar bermula saat melihat data pusat statistik yang menunjukkan masih tingginya angka pengangguran di Kota Bontang, ditambah kemunculan pandemi Covid-19 yang makin memperparah kondisi di masyarakat banyak kehilangan pekerjaan akibat pembatasan aktivitas.

Melihat kecenderungan masyarakat yang merubah kebiasaan belanja langsung menjadi transaksi daring selama pandemi, akhirnya dimanfaatkan Kahar dengan menghadirkan standar pelayanan prima melalui jasa kurir lokal dengan nama Bontang Ojek (Bonjek).

Melalui gagasan ini, Kahar pun mampu mengakomodasi puluhan masyarakat mendapatkan pekerjaan baru sebagai kurir Bonjek, untuk jasa pengantaran dari rumah ke rumah maupun pesan antar berbagai kebutuhan masyarakat dengan ribuan order setiap bulan.

Para pelaku usaha kecil rumahan pun akhirnya kembali bergeliat, karena tetap bisa menjual ragam produk secara online melalui media sosial, yang selanjutnya bisa diantarkan kepada pelanggan menggunakan jasa Bonjek.

"Selain memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat, kehadiran Bonjek juga untuk mensupport kebutuhan masyarakat saat pandemi termasuk usaha rumahan agar tetap produktif berjualan," tutur Kahar.

Hal ini kemudian menarik minat PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk berkolaborasi menghadirkan ekosistem digital bagi pelaku UMKM Bontang, agar kembali tumbuh dan berkembang pasca pandemi. Gagasan tersebut akhirnya dituangkan melalui inisiasi Komunitas Digital bertajuk Borneo pada awal 2022. Saat ini, Kahar tidak sendirian, upayanya membuat ekosistem UMKM digital di Bontang tersebut dibantu dari pembinaan PT Pupuk Kalimantan Timur melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

Kahar diamanahkan oleh PKT untuk membentuk suatu wadah yang bisa mengakomodasi lebih banyak pelaku UMKM lokal, dengan memanfaatkan teknologi digital untuk sarana promosi dan penjualan yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya