Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi terhadap produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia baru mencapai 3,18 persen pada 2021. Secara rinci, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, asuransi sosial 1,45 persen, dan asuransi wajib 0,08 persen dengan angka desitas asuransi sebesar Rp1,82juta.
Rendahnya indeksi literasi asuransi mendorong Askrindo untuk terus memberikan pemahaman-pemahaman mendasar tentang asuransi. Tujuannya mendorong masyarakat sadar akan pentingnya asuransi.
Melihat hal itu Askrindo turut berperan serta dalam pameran UMKM Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) selama periode 16 - 18 Desember 2022 yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Pada pameran tersebut pengunjung melakukan transaksi atas pembelian Asuransi Kecelakaan Diri Askrindo.
Advertisement
Transaksi ini merupakan bagian dari literasi asuransi kepada masyarakat khususnya para milenial dan Generasi Z atas kemudahan pembelian Asuransi Digital Askrindo secara online. Askrindo mempersiapkan semua mitra dengan berbagai channel pembayaran digital yakni transfer dan Virtual Account (VA) agar lebih banyak transaksi yang dapat digunakan.
Terlebih asuransi saat ini sangat mudah didapatkan hanya dengan ponsel dan sangat mudah juga dalam pengajuan klaimnya salah satunya melalui aplikasi DigiAsk 4.0 yang bisa di download melalui playstore dan Appstore. Dengan dukungan Askrindo Core System, Askrindo mengembangkan aplikasi berbasis digital platform, sehingga bisnis dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
Fokus usaha Askrindo pada segmen UMKM juga tidak pernah bergeser sejak perusahaan ini didirikan 51 tahun lalu. Peran Askrindo mendukung program kebijakan Pemerintah tidak berubah sejak berdirinya perusahaan sampai saat ini. Dinamika kredit program mulai dari Bimas, KUT, PIR Trans, PRPTE, KUR, sampai KMKPEN dalam rangka pemulihan ekonomi nasional telah memberi warna pada jalannya perusahaan.